Ketika PSK asal Maroko Berhasil Menemukan Tuhannya Usai Dipersunting Guru Ngaji

Abadikini.com, JAKARTA – Saedah seorang imigran asal Maroko yang menemukan tuhannya. Usai bertobat dan menemukan cinta dengan seorang guru ngaji dan memilihnya menjadi Imam hidup (suami).

Kucing-kucingan dengan petugas imigrasi sudah ia lakoni sejak ia menetap di Kampung Cisampay, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Enam tahun silam, ia menjadi bagian imigran asal Timur Tengah yang bereksodus ke Indonesia.

Pahit dan getirnya menjadi imigran sudah ia jalani. Termasuk kejadian pahit yang menimpa wanita bermata belo itu. Kala dirinya diperkosa oleh sesama imigran. Sejak itulah arah hidup Saedah berubah.

Merasa tak suci lagi, ia menggeluti dunia prostitusi. Sebelum ke puncak Bogor, Saedah menjajakan dirinya di Jakarta. Setahun menggeluti dunia prostitusi PSK import, Saedah bergelimang harta. Ia sukses menjadi PSK impor dan menjadi primadona di hotel tempat ia menjadi PSK.

Namun harta yang dimilikinya tak bisa membuatnya gembira. Kosong, hampa tak berasa menjadikan Saedah sering melamun. Lamunannya pun terhenti saat Allah SWT mempertemukannya dengan seorang pria bernama Hasan di Kampung Cisampay. Kala itu, Saedah sedang mengunjungi teman-teman sesama magribi di puncak.

Kala itu saedah terpukau saat melihat Hasan. Bukan karena tampan. Namun tutur kata dan senyumann yang mebuat saedah penasaran. Sampai pada akhirnya, saedah berkenalan dengan hasan yang berprofesi sebagai guru ngaji di kampung tersebut.

“Entah saat itu saya seperti merasakan hal aneh saat bertemu dengan Abi (Hasan red),” ujar wanita yang lancar berbahasa Indonesia dan sunda itu.

Sejak pertemuan pertama itu, Saedah mencoba menggoda Hasan dengan kemolekan tubuhnya. Berharap pria berkulit sawo matang itu bisa takluk dipelukannya. Bekali-kali digoda, Hasan nampak tidak memperlihatkan rasa ketertarikan. Sampai suatu ketika, Hasan mengajak saedah ke tempat Hasan mengajar ngaji anak-anak.

“Awalnya saya goda. Karena saya pikir Hasan sama kaya pria-pria lain. Tapi dia beda. Malah mengajak saya ke tempat ia mengajar ngaji,” ujarnya dilansir Radar Bogor (Jawa Pos Group).

“Saya malu saat itu. Namun pulang dari pengajian, Hasan melamar saya. Disana saya langsung menerima dan melangsungkan pernikahan secara siri,” tuturnya.

Sejak saat itu, Saedah meninggalkan dunia prostitusi magribi. Ia mengaku kebahagian yang hakiki bukan sekedar uang dan harta yang bergelimang. Melainkan seorang suami yang mampu membimbing dan menghargainya.

“Bahagia lebih dari mobil dan uang yang aku miliki selama saya menjadi pelacur. Abi menjadikanku wanita yang bahagia dengan caranya yang membimbingku mengenal kembali Allah tuhanku,” tukasnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker