Peserta Aksi yang Dirawat di Universitas Atma Jaya Sudah Pulang

Abadikini.com, JAKARTA – Peserta aksi yang mendapatkan perawatan medis di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, sudah meninggalkan lokasi setelah dipastikan pulih dan diperbolehkan pulang.

Tim medis rombongan Universitas Atmajaya Felicita Anindhita mengatakan pihaknya menangani sekitar 50 peserta aksi yang mengalami cedera dan gangguan kesehatan akibat tembakan gas air mata. Tim medis ini terdiri dari dua mahasiswa Universitas Atmajaya dan tiga orang dari kampus lain.

“Kalau dari awal tadi mungkin ada sekitar 50-an lebih. (Sebagian besar karena) Gas air mata sama luka-luka beset, keseleo,” kata perempuan yang karib disapa Dhita saat ditemui di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Senin (30/9) malam.

Dhita mengatakan tim rombongan medis sebenarnya membuka posko di bawah jembatan simpang susun semanggi. Namun, setelah ada tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian, lokasi penanganan medis bergeser ke Sport Hall Universitas Katolik Atma Jaya.

Dalam menangani peserta aksi, tim itu juga dibantu oleh tim medis dari pihak luar termasuk Para Medis Jalanan. Dan, kata Dhita, aparat polisi beberapa kali juga menembakkan gas air mata ke dalam kampus.

“Sebenarnya kita buka posko di bawah jembatan simpang susun semanggi; posko bayangan. Di bawah, kan ada taman-taman tuh, Taman Semanggi,” kata dia.

“Pada akhirnya semua medis masuk ke sini,” sambungnya.

Saat berita ini ditulis, kondisi sekitar Universitas Katolik Atma Jaya sudah tidak ada lagi aparat kepolisian. Namun, gas air mata di depan kampus masih terasa di jalanan sekitar kampus tersebut.

Sementara mahasiswa Universitas Atmajaya diminta meninggalkan kampus oleh salah seorang sekuriti. Berdasarkan pengakuan sekuriti itu, polisi bakal menyisir kampus untuk memantau kondisi dan situasi.

Kendati begitu, masih terlihat beberapa kumpulan mahasiswa di sekitar kampus Universitas Katolik Atmajaya.

Arus lalu lintas lancar dan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat dari segala arah.

Sumber Berita
CNN

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker