Iran Singgung Usulan Terbaru Perdamaian Israel – Palestina

Abadikini.com, JAKARTA – Iran menyindir usulan terbaru AS untuk mendamaikan Israel dan Palestina, yang disebutnya sebagai solusi “real estate”.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan usulan perdamaian yang ditawarkan oleh AS melalui proyek pengembangan ekonomi hingga infrastruktur yang mayoritas akan mengalir ke Palestina, akan gagal karena Palestina lebih besar dari sekadar sesuatu yang bisa diperjualbelikan.

“Palestina adalah aspirasi nasional, Palestina adalah kiblat pertama di dunia Muslim. Ini bukan bagian dari real estate, tidak dapat dibeli atau dijual,” kata Zarif usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta seperti dikutip dar antara, Jumat.

Presiden AS Donald Trump, Juni lalu, telah mengajukan proposal kontroversial yang disebut Kesepakatan Abad Ini (Deal of the Century).

Proposal ekonomi yang ditawarkan AS berisi soal paket kebijakan bernilai sekitar 50-60 miliar dolar AS yang mayoritas akan mengalir ke Palestina dan sisanya ke negara-negara yang berbatasan langsung, seperti Mesir, Lebanon dan Jordania.

Dana itu akan digunakan untuk berbagai proyek pengembangan ekonomi hingga infrastruktur seperti jalan, pembangkit listrik, dan pariwisata. Wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza yang kini terpencar, bakal dijembatani. Satu juta lapangan kerja juga akan dibuka.

Meski terdengar menggiurkan, Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Hamas di Jalur Gaza tidak menerima tawaran yang dianggap sebagai konspirasi Trump dan Israel untuk “membeli Palestina” dan membuat mereka tunduk pada berbagai negosiasi politik yang pasti jadi buntutnya.

“Aspirasi jutaan rakyat Palestina yang telah tinggal di luar tanah air mereka selama bertahun-tahun tidak dapat dihancurkan begitu saja oleh jalan setapak, dan tidak dapat dimusnahkan melalui kesepakatan bisnis,” tutur Zarif.

Karena itu, alih-alih menyambut baik usulan perdamaian AS untuk Israel-Palestina, Iran menyeru pentingnya pemenuhan hak rakyat Palestina untuk merdeka dengan Jerusalem sebagai ibu kota negara masa depannya.

“Ini adalah posisi bersama yang selalu dimiliki Iran dan Indonesia, dan kami tetap pada posisi itu di dalam Organisasi Kerja Sama Islam, dalam Gerakan Non-Blok dan di PBB dimana kami memiliki kerja sama yang sangat baik dengan Indonesia,” tutur Zarif.

Sependapat dengan Menlu Iran, Menlu RI Retno Marsudi menyatakan bahwa isu Palestina terus menjadi perhatian dunia.

“Indonesia secara konsisten menekankan bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya solusi jika kita ingin melihat perdamaian yang lestari,” ujar dia.

Dalam pertemuan dengan Menlu Iran, Menlu Retno juga menegaskan kembali harapan Indonesia untuk kawasan Timur Tengah yang damai, stabil, dan sejahtera.

Karena itu, Indonesia mengharapkan semua pihak ikut berkontribusi dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah.

“Indonesia meyakini bahwa tidak akan ada perdamaian dunia jika tidak ada perdamaian di Timur Tengah,” tutur Retno.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker