Perangi Hoaks, Facebook Perbanyak Penggunaan Bahasa Afrika

Abadikini.com, JAKARTA – Facebook mengatakan akan menambah penggunaan bahasa Afrika dalam upayanya memerangi hoaks. Raksasa media sosial itu mengatakan dukungan bahasa baru itu merupakan bagian dari program pengecekan fakta pihak ketiga dalam kemitraan dengan Africa Check, sebuah organisasi pengecekan fakta independen.

Menurut pernyataan bersama yang dirilis oleh Africa Check dan Facebook pada hari Rabu (14/8/2019), jumlah bahasa yang dicakup oleh upaya pemeriksaan fakta akan bertambah 10. Ini akan mencakup Afrikaans Afrika Selatan; Swahili, digunakan secara luas di Kenya; Nigeria Yoruba; dan Wolof, asli Senegal.

Program yang diluncurkan pada 2018 ini membantu memantau keakuratan berita yang disebarkan di Facebook.

“Tugas kami adalah meninjau konten ini, memberikan peringkat, dan artikel informatif. Sistem ini memungkinkan kami untuk menilai konten berdasarkan berbagai pilihan dari berita yang benar, hingga campuran benar dan salah, serta memilah satire atau sindiran, opini, dan berita bohong,” ujar Noko Makgato direktur eksekutif Africa Check, dilansir dari laman CNN, Jumat (16/8/2019).

Facebook mengatakan mereka bergantung pada teknologi dan umpan balik dari komunitasnya untuk menandai konten yang berpotensi sebagai berita palsu.

Kojo Boakye, kepala kebijakan publik Facebook untuk Afrika, mengatakan raksasa media sosial akan terus berinvestasi dalam upaya untuk mengekang penyebaran berita palsu.

“Kami terus melakukan investasi yang signifikan dalam upaya kami untuk memerangi penyebaran berita palsu di platform kami, sambil membangun komunitas yang mendukung, aman, informatif, dan inklusif,” kata Boakye dalam sebuah pernyataan.

“Program pengecekan fakta pihak ketiga kami hanyalah salah satu dari banyak cara kami melakukan ini, dan dengan perluasan cakupan bahasa lokal, ini akan membantu dalam lebih jauh meningkatkan kualitas informasi yang dilihat orang di Facebook,” tambahnya.

Editor
Selly P

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker