AIM Sebut Hanya 1 Persen Pejabat Aceh yang Kreatif

Abadikini.com, BANDA ACEH – Publik Aceh baru baru ini dihebohkan oleh pernyataan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh di harian Serambi Indonesia terkait penyebab status Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera yang tidak pernah lepas sejak 2017. Ketua KADIN Aceh, Makmur Budiman mengatakan penyebab Aceh tidak bisa keluar dari kemiskinan karena berdasarkan hasil survei yaitu mindset masyarakat yang kurang kreatif, menurut penuturannya hanya satu persen masyarakat Aceh yang kreatif. Sisanya menunggu bola.

Direktur Eksekutif Aceh Intellectual Movement (AIM) Irhas F. Jailani kepada Media, Sabtu (10/8), mengatakan bahwa masyarakat Aceh akan kreatif ketika masyarakat Aceh mau untuk kreatif. Untuk membuat masyarakat kreatif harus ada pemimpin yang bisa membuat masyarakat kreatif bukan menyalahkan masyarakat yang tidak kreatif.

“Saya pikir kita juga harus sepakat bahwa ada arus anti kreativitas di Aceh. Banyak lulusan luar negeri yang kembali ke Aceh tidak punya tempat dalam mengekspresikan kreativitasnya,” ujarnya.

Seharusnya kita sudah menerima hasil dari fenomena reverse brain drain. Ide-ide kreatif lulusan luar negeri seharusnya bisa menciptakan nilai tambah bagi semua sektor di Aceh. “Tentu kita tidak bisa menyamakan aplikasi ilmu yang sudah diteliti di luar negeri  dengan apa yang ada di Aceh. Tapi ide-ide kreatif lah yang bisa memberikan nilai tambah bagi Aceh,” terangnya.

Irhas menambahkan, lulusan luar negeri tidak punya tempat umumnya dikarenakan berada di luar pagar dan bukan bagian dari suksesi kampanye.

Terlebih pertumbuhan startup di Aceh terkesan lambat dan kurang diperhatikan. Ide kreatif biasanya terlupakan dalam berbagai inkubator bisnis.

Sebagai akademisi dan seorang insinyur, Plt Gubernur Ir. Nova Iriansyah paling tidak harus belajar dan magang pada Guber Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga lulusan Fakultas Teknik, dalam hal kreativitas dan cara mensosialisasikan ide kreatifnya kepada publik. Juga cara menumbuh kembangkan kreativitas warga.

“Selama ini Plt Gubernur terlalu hemat bicara dan tidak social media friendly dalam berkomunikasi. Sehingga ide kreatif hanya numpang lewat di depan beberapa lapis staf humas yang sangat kaku,” tambahnya.

Kita juga harus sepakat bahwa hanya ada satu persen pejabat di Aceh yang kreatif. Kalau memang benar satu persen masyarakat Aceh yang kreatif itu benar benar kreatif maka kemiskinan akan menjadi dongeng bagi generasi masa depan karena faktanya Bupati dan Walikota di Aceh yang berlatar belakang pengusaha seperti Wali Kota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, Bupati Kabupaten Bireuen, H. Saifannur dan Bupati Nagan Raya H. Jamin Idham “nyatanya tidak layak dikategorikan dalam satu persen warga Aceh karena tidak punya prestasi yang seharusnya diciptakan oleh pengusaha yang kreatif,” tutupnya.
(Ichsan Arsyi)

Editor
Irwansyah

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker