Refly Harun Nilai PT 20 Persen Penyebab Muncul Kubu Cebongker dan Kampreter

Abadikini.com, JAKARTA – Pertarungan Pilpres 2019 telah berakhir pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada kamis 27 Juni 2019 malam lau.

Proses pilpres yang berjalan selama kurang lebih 10 bulan berlangsung dengan alot. Selain itu juga terjadi gesekan di kalangan masayarakat antara pendukung kedua paslon capres Jokowi-Kiai Ma’ruf dan Prabowo-Sandi.

Bahkan sampai muncul istilah cebongker untuk pendukung Jokowi dan kampreter untuk pendukung Prabowo.

Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai penyebab munculnya cebongker dan kampreter lima tahun terakhir ini disebabkan munculnya syarat dalam UU Pemilu tentang pencalonan paslon capres-cawapres atau presidential thareshold (PT) 20 persen.

“Presidensial threshold (PT) adalah pangkal persoalan masyarakat terbelah menjadi dua grup besar selama 5 tahun terakhir: cebongers n kampreters,” cuit Refly dilaman twitter pribadinya, Sabtu (29/6/2019).

Untuk itu, Ia menyarankan kepada elit politik untuk kedepan jangan biarkan oligarki politik mempertahankan PT dan memborong semua parpol sehingga terjadi dua calon lagi.

Selain itu, Refly juga tegaskan dengan adanya Oligarki politik memborong semua parpol sehingga hanya menyisakan satu calon agar Pilpres tetap berlangsung. Menurutnya hal itu jangan sampai terjadi lagi kedepan.

“Ke depan, karena Jokowi tak lagi nyalon, hapuskan PT. Beri kesempatan bibit2 pemimpin tumbuh dan berkembang serta berkompetisi dalam pilpres,” ujarnya.

Editor
Muhammad Saleh

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker