Karyawan di China Ketahuan Pakai Produk AS Langsung Dipecat

Abadikini.com, BEIJING – Efek perang dagang antara Amerika Serikat dan Perusahaan China Huawei semakin panas. Sebuah perusahaan Tiongkok baru-baru ini memberitahu semua karyawannya untuk memboikot produk AS dan dipecat.

Media pemerintah Tiongkok telah mulai meningkatkan propaganda anti-Amerika, karena sengketa dagang Amerika Serikat-China baru-baru ini meningkat akibat kenaikan tarif yang ketat.

Memo perusahaan tersebut terungkap tak lama setelah surat kabar pemerintah Tiongkok Times Global dalam editorial tanggal 13 Mei meminta masyarakat China untuk “perang rakyat” dengan Amerika Serikat.

Akibatnya, Amerika Serikat memulai perang dagang dengan China. “Untuk membantu negara kita memenangkan perang ini, otoritas perusahaan telah memutuskan bahwa semua karyawan harus segera berhenti membeli dan menggunakan produk-produk Amerika,” demikian bunyi pemberitahuan tersebut. Pernyataan bahwa Amerika Serikat menghambat kenaikan Tiongkok di panggung global telah diulangi di banyak media pemerintah Tiongkok belakangan ini.

“Karyawan dilarang membeli atau menggunakan iPhone; sebagai gantinya, karyawan disarankan untuk menggunakan telepon seluler buatan Tiongkok, seperti Huawei.”

“Karyawan tidak diperbolehkan membeli kendaraan buatan produsen mobil patungan Tiongkok-Amerika Serikat. Karyawan dianjurkan untuk membeli kendaraan 100 persen buatan Tiongkok.”

Pendiri sekaligus CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei menyatakan bahwa kabar soal rencana balas dendam China terhadap perusahaan teknologi Amerika Serikat seperti Apple tidak mungkin terjadi.

Ia bahkan menentang langkah tersebut jika memang benar China akan melakukannya terhadap produsen iPhone itu, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dalam sebuah wawancara, ketika ia ditanya tentang panggilan dari beberapa petinggi China untuk membalas serangan terhadap Apple, Ren mengatakan ia akan menolak langkah apa pun jika itu akan diambil oleh negara tempat perusahannya berasal.

“Bahwa (pembalasan China terhadap Apple) tidak akan terjadi sekali atau duakali, jika itu terjadi, saya akan menjadi yang pertama untuk memprotes,” kata Ren dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Miliarder berusia 74 tahun itu mengakui bahwa pembatasan ekspor dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan dipotong menjadi kepemimpinan dua tahun yang dibangun oleh Huawei atas para pesaingnya.

Editor
Rafael N
Sumber Berita
sindonews

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker