PBB Sebut Houthi Segera Tarik Pasukan dari Hudaidah

Abadikini.com, HUDAIDAH –  Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kelompok pemberontak Houthi Ansarullah telah sepakat untuk menarik pasukannya dari tiga pelabuhan utama di kota Hudaidah, Yaman.

Penarikan pasukan merupakan langkah penting untuk implementasi perjanjian gencatan senjata konflik Yaman yang telah disepakati di Swedia pada Desember tahun lalu.

Letnan Jenderal Michael Lollesgaard, pemimpin misi PBB yang mengawasi jalannya perjanjian gencatan senjata konflik Yaman, mengatakan pada Jumat 10 Mei bahwa penarikan pasukan Houthi dari pelabuhan Hudaidah, Salif dan Ras Isa berlangsung mulai tanggal 11 hingga 14 Mei mendatang.

Houthi telah berperang melawan pasukan loyalis Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi yang didukung koalisi Arab Saudi sejak 2015. Kubu bertikai akhirnya menandatangani perjanjian gencatan senjata yang dimediasi PBB di Stockholm pada 13 Desember 2018.

Lebih dari 70 persen impor Yaman dilakukan melalui Hudaidah. Namun sejak Juni tahun lalu, pasukan Uni Emirat Arab — salah satu sekutu Arab Saudi — dan milisi Hadi telah mengepung Hudaidah yang dikuasai Houthi. Aktivitas keluar masuk barang di Hudaidah pun otomatis tersendat.

Dilansir dari laman Press TV, Sabtu 11 Mei 2019, PBB menegaskan bahwa penarikan pasukan “harus diikuti dengan komitmen serta langkah transparan dari pihak-pihak terkait.”

Ditekankan pula bahwa penarikan pasukan ini harus membuat PBB memimpin pengelolaan Hudaidah, termasuk mengenai pemeriksaan sejumlah kargo barang yang akan keluar atau masuk ke kota pelabuhan tersebut.

Sejauh ini belum ada keterangan dari Houthi terkait penarikan pasukan. Selama ini, Houthi kerap mengeluhkan terjadinya pelanggaran gencatan senjata yang disebut mereka dilakukan koalisi Arab Saudi.

Maret lalu, Agensi Pengungsian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mengeluarkan data bahwa hampir 100 warga sipil tewas atau terluka di Yaman pada setiap pekannya sepanjang 2018.

Masih dalam laporan tersebut, sekitar 5.000 warga sipil tewas atau terluka sepanjang tahun kemarin. Jika dirata-rata, angkanya 93 korban setiap pekan.

Seperlima dari total korban tersebut adalah anak-anak, dengan jumlah kematian mencapai 410 dan luka 542. Hampir separuh dari total korban tewas berada di Yaman bagian barat, termasuk kota pelabuhan Hudaidah.

Editor
Sulasmi
Sumber Berita
Medcom

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker