Ini Cara Memotivasi Siswa Tak Akan Bolos Sekolah Lagi

Abadikini.com – Menurut KBBI membolos memiliki dua arti. Membolos berasal dari kata dasar bolos. Membolos adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknyanya berbeda.

Membolos memiliki arti verba atau kata kerja sehingga membolos dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat, atau membolos juga dapat dikatakan sebagai ketidak hadiran siswa tanpa adanya suatu alasan yang jelas (Ramadhan). Jadi membolos itu suatu perilaku siswa yang tidak masuk izin atau alasan yang jelas.

Membolos merupakan salah satu bentuk kenakalan siswa, yang jika tidak diselesaikan atau dicari solusi pemecah permasalahannya dapat menimbulkan dampak yang negatif, karena itu menangani siswa yang suka membolos menjadi perhatian yang serius bagi guru-guru dan keluarga.

Untuk menangani siwa yang suka membolos dapat dilakukan dengan guru memberi keharmonisan dalam kelas, membuat suasana kelas lebih hidup dan tidak terlalu kaku atau terlalu fokus terhadap pelajaran saja dan pemberian materi tidak hanya terpaku terhadap buku pelajaran saja tetapi kita dapat menhubungkan dengan hal-hal lain yang sekiranya nyambung dengan pelajaran itu.

Tetapi penanganan siswa yang suka membolos tidak hanya dilakukan dari pihak sekolah saja, dari pihak keluargapun bersangkutan.

Guru melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada siswa, mempersisikan siswa sebagai teman dan bukan sebagai terdakwa, guru memeberikan teladan yang baik kepada siswa.

Jangan sampai siswa terlambat dihukum sedangkan guru yang sering terlambat dibiarkan saja, guru selalu berkreasi, berinovasi agar suasana kelas tercipta ceria menyenangkan dan hidup.

Guru hendak merefleksikan dan mengevaluasi diri apakah siswa dapat menerima dan memahami yang telah diajarkan guru, guru harus memberikan penilaian kepada siswa dengan adil, transparan, jujur dan tidak merekayasa (Safitri, 2015) yang memengaruhi siswa membolos biasanya dikarenakan siswwa yang tidak suka belajar.

Tidak ada motivasi yang kuat dari diri sendiri untuk menuju kesuksesan, peraturan sekolah yang kurang diperhatikan dari pihak sekolah, tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

PEMBAHASAN

Peran guru sangat penting bagi siswa, jadi guru sebaiknya tidak hanya memperhatikan siswa yang unggulan saja, karena siswa yang lainnya juga perlu perhatian bahkan siswa yang suka membolos bisa saja dikarenakan guru yang tidak adil.

Pengertian Membolos

Membolos merupakan perilaku siswa yang tidak masuk kelas dengan alasan yang jelas atau melarikan diri dari kelas karena ada tugas yang belum diselesaikan.

Menurut KBBI membolos memiliki dua arti. Membolos berasal dari kata dasar bolos. Membolos adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknyanya berbeda.

Membolos memiliki arti verba atau kata kerja sehingga membolos dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

(Kartono, Bimbingan Bagi Anak Dan Remaja Yang Bermasalah, 1991), menjelaskan bahwa membolos (ketidak-hadiran) dapat mengakibatkan anak kurang belajar, dan sering juga berakibat kegagalan dalam belajar.

Pengaruh Anak Yang Suka Membolos

Pengaruh yang menyebabkan anak membolos biasanya terjadi karena anak yang tidak mengerjakan tugas, malas belajar, dan ada kemungkinan juga dari masalah keluarga.

Dan pada era globalisasi ini pengaruh media sosial, game, internet sangat berpengaruh bagi anak, sehingga dapat menyebabkan siswa bolos sekolah karena keasikan bermain.

Penyebab membolos menurut (Kartono, 1991), yaitu orang tua memandang bahwa pendidikan bagi anak laki-laki lebih penting dari pada anak perempuan, faktor sosial ekonomi orang tua yang rendah.

Perasaan diri tidak mampu dan takut akan gagal, siswa yang ditolak noleh teman-teman sekelasnya, masyarakat tempat ia hidup tidak beranggapan bahwa pendidikan penting bagi setiap orang, kondisi sekolah tidak menarik.

Penyebab siswa membolos menurut (Ridlowi, 2009), siswa yang suka membolos disebabkan oleh:

  1. Faktor keluarga

Mungkin kita pernah mendengar ada siswa yang tidak diperbolehkan masuk sekolah oleh orang tuanya. Untuk suatu alasan tertent mungkin hal ini dianggap paling efisien untuk mengatasi krisis atau permasalahan dalam keluarganya.

Misalkan kakanya sakit, sementara orang tuanya harus pergi mencari bekerja nafkah. Untuk menemani kakanya tersebut maka adiknya terpaksa tidak masuk sekolah.

Tapi yang jadi masalah anak tersebut tidak membuat surat izin kepada pihak sekolah, sehingga pihak sekolah tidak tahu duduk permasalahannya. Yang mereka tahu si A membolos.

Dampak yang terjadi pada si anak, ia harus kehilangan waktu belajarnya. Jika hal itu menjadi kebiasaan (membolos) lambat laun anak itu tidak peduli lagi dengan peraturan.

Orang tua tidak peduli dengan pendidikan, selain itu sikap orang tua terhadap sekolah juga memberi pengaruh yang besar pada anak.

Jika orang tua menganggap bahwa pendidikan tidak penting karena mereka menuntut agar anak-anaknya untuk bekerja saja mencari uang.

Ironisnya mereka juga menuntut agar anak-anaknya memperoleh hasil yang lebih besar dari kemampuan anak tersebut. Orang tua yang seperti itu tidak memandak jauh kedepannya, dan imbasnya masa depan anaklah yang menjadi korban.

Membedakan-bedakan anak, ada orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan bagi anak laki-laki lebih penting dari pada anak perempuan.

Anak laki-lakilah yang menjadi tumpuan dan kebanggan keluarga,sementara anak perempuan pada akhirnya akan nikah dan hanya mengurusi dapur, sehingga tidak memerlukan pendidikan yang terlalu tinggi. Dalam hal ini anak perempuan didorong untuk tidak masuk sekolah.

Di zaman modern seperti sekarang ini uang selalu dapat berbicara, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Banyak sekolah-sekolah yang mengharuskan siswa-siswanya untuk membeli Lks, buku wajib, daan segala kebutuhan lain demi kepentingan proses belajar.

Untuk barang tersebut kadang orang tua tidak mau mengeluarkan uang untuk membelinya. Maka siswa yang tidak membeli akan malu pada siswa lain yang membeli. Dan siswa yang tidak membeli akan malas untuk berangkat sekolah.

  1. Rendah Diri

Sering rasa kurang percaya diri menjadi penghambat segala aktifitas. Faktor utama penghalang kesuksesan ialah kurangnya rasa percaya diri. Ia memastikan kreatifitas siswa.

Meskipun begitu banyak ide dan kecerdasan yang dimiliki siswa, tetapi jika tidak berani atau merasa tidak mampu untuk melakukannya sama saja percuma.

Perasaan diri tidak mampu dan takut akan selalu gagal membuat siswa tidaak percaya diri dengan segala yang dilakukannya. Ia tidak ingin malu, merasa tidak berharga, serta dicemooh sebagai akibat dari kegagalan tersebut.

  1. Perasaan Termaginalkan

Perasaan tersisihkan tentu tidak diinginkan semua orang. Tetapi kadang rasa itu muncul tanpa kita inginkan. Seringkali anak dibuat merasa bahwa ia tidak diinginkan atau diterima di kelasnya. Perasaan ini bisa berasal dari teman sekelas atau mungkin gurunya sendiri dengan sindiran atau ucapan.

Siswa yang ditolak oleh teman-teman sekelasnya, akan merasa lebih aman berada di rumah. Ada siswa yang tidak masuk sekolah karena takut oleh ancaman temannya.

Ada juga yang diacuhkan oleh teman-temannya, ia tidak diajak bermain, atau mengobrol bersama. Penolakan siswa terhadap siswa lain dapat disebabkan oleh faktor tertentu, misalnya faktor SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan).

  1. Sebab yang Berasal dari Sekolah

Sekolah merupakan tepat terjadinya proses belajar mengajar. Di sana tempat siswa-siswa belajar ilmu pengetahuan.

Belajar akan lebih berhasil bila bahanyang dipelajari menarik perhatian anak. karena itu ahan harus dipilih yang sesuai dengan minat anak atau yang di dalamnya nampak dengan jelas adanya tujuan yang sesuai dengan tujuan anak melakukan aktifitas belajar.

Jadi di sekolah maupun keluarga sangat berperan penting bagi anak yang membolos sekolah, sebaiknya guru maupn orang tua harus mendukung dan membuat anak merasa nyaman berada di sekolah.

Cara Mengatasi Anak Yang Suka Membolos

Mengatasi anak yang suka membolos bisa dilakukan dengan kita memperhatikan siswa yang suka membolos lebih khusus, dan orang tua diperhatikan kembali dengan siapa anak itu bergaul karena jika anak salah bergaul maka ia akan terjerumus dalam kenakalan.

Menurut (Awak, 2014) Untuk mengantisipasi siswa bolos belajar, ada beberapa alternatif upaya yang perlu dilakukan oleh guru :

  1. Sajikan materi pelajaran secara menarik dan menyenangkan. Ini akan mampu mereduksi kebiasaan siswa untuk sering minta izin dengan alasan.
  2. Ciptakan suasana komunikasi harmonis dengan siswa. Komunikasi yang harmonis antara guru dan siswa akan membuat siswa merasa betah berada di kelas.
  3. Kuasai seisi ruang kelas dengan cermat. Ini mencegah siswa yang meninggalkan kelas diam-diam tanpa sepengetahuan guru.
  4. Atur siswa yang minta izin meninggalkan kelas. Jangan bolehkan siswa minta izin lebih dari satu orang secara bersamaan. Melainkan izinkan secara bergantian satu persatu siswa. Ada semacam budaya antri untuk minta izin meninggalkan kelas.
  5. Jika memungkinkan, siswaa yang minta izin supaya menuliskan nama dan lamanya waktu meninggalkan kelas.hal ini ditulis di pojok kanan papan tulis.

Jika ada siswa lain yang ingin minta izin, dapat membaca siapa yang sedang minta izin. Cara seperti ini membantu guru untuk memantau siswa yang sedang meninggalkan kelasatau siswa yang bolos.

Mengatasi siswa yang bolos juga dapat dilakukan dari pihak sekolah dengan cara memperketat peraturan yang ditetapkan sekolah sehinga siswa tidak dapat bolos dari kelaas, dan orang tua yang mendukung anaknya dalam belajar tidak membedakan anak laki-laki maupun perempuan.

Dalam mengatasi hal ini orang tua juga sanagt berperan penting karena waktu yang dihabiskan lebih banyak dirumah dibandingkan disekolah.

Jadi sebagai orang tua beri ketegasan yang lebih kepada anak, bertanya kepada anak apa saja yang terjadi saat disekolah, buatlah anak nyaman saat berada disamping kita, berikan nasihat atau motivasi selalu terhadap anak, orang tua juga harus sering-sering berkomunikasi terhadap gurunya.

PENUTUP

Membolos suatu perilaku atau tindakan siswa tidak hadir dengan alasan yang jelas. Membolos juga merupakan periaku kenakalan siswa yang tidak mengikuti pelajan.

Membolos juga dapat disebabkan dengan ketidak sukaannya siswa terhadap guru yang mengajar, keasikan bermain internet, game online dan orang tua yang kurangnya sosial ekonomi sehingga orang tua berpikiran bahwa anak laki-laki lebih penting bersekolah dibandingkan dengan anak perempuan yang pada akhirnya menikah dan berujung pada dapur.

Mengatasi masalah anak yang membolos dapat dilakukan dari bagaimana sikap kita terhadap anak, tanyakan pada anak apa saja yang terjadi di sekolah.

Berikan dukungan yang kuat kepada anak, berlaku adil jangan sampai siswa berpikiran bahwa sekolah hanya mementingkan siswa yang berprestasi dan membuat siswa yang biasa-biasa saja merasa terasingkan sehingga malas masuk kelas.

Guru lebih perhatian lagi terhadap siswa, membuat peraturan yang ketat sehingga siswa tidak berpikiran untuk meninggalkan kelas, membuat kelas lebih hidup atau harmonis.

DAFTAR PUSTAKA

Awak, U. (2014, Juni). Cara Mengatasi Siswa Bolos Belajar. Retrieved Juni 2014, from Matra Pendidikan:https://www.matrapendidikan.com
Kartono, K. (1991). Bimbingan Bagi Anak Dan Remaja Yang Bermasalah.Jakarta: Rajawali Press.
Kartono, K. (1991). Bimbingan Bagi Anak Dan Remaja Yang Bermasalah.Jakarta: Rajawali Press.
Ramadhan, B. (n.d.). A Definisi Membolos. Retrieved from academia.edu: https://www.academia.edu.
Ridlowi, A. (2009, Maret 4). BK (Siswa Yang Membolos). Retrieved Maret 4, 2009, from Aridlowi.blogspot:https://aridlowi.blogspot.com.
Safitri, R. R. (2015, April 6). Mengatasi Siswa Yang Sering Membolos Sekolah. Retrieved April 6, 2015, from DRGLoperzzt2710:https://drgloperzzt.blogspot.com

Oleh : Siti Rohmawati Sugiharto – Mahasiswa Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor

Editor
Irwansyah
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker