2100, Facebook Bakal Dipenuhi Pengguna yang Telah Meninggal

Abadikini.com, JAKARTA – Facebook pada akhirnya akan memiliki jumlah pengguna yang telah meninggal lebih banyak daripada jumlah pengguna yang masih hidup.

Jika keadaan sekarang terus berlanjut, maka pada 2100, Facebook akan memiliki 4,9 miliar pengguna yang telah meninggal, menurut studi peneliti Oxford.

Bahkan jika pertumbuhan Facebook terhenti pada tahun lalu, Facebook akan memiliki 1,4 miliar pengguna yang telah meninggal pada 2100. Pada skenario itu, jumlah pengguna yang telah mati akan melebihi pengguna yang masih hidup.

Tentu saja, orang yang telah meninggal tidak bisa menjadi “pengguna” Facebook. Hanya saja, data mereka akan tetap ada di Facebook, termasuk data status dan foto yang pernah penggunanya bagikan, seperti yang disebutkan oleh The Guardian.

Temuan ini, yang didasarkan pada data populasi PBB dan alat Audience Tool Facebook — memunculkan pertanyaan siapa yang memiliki hak atas data pengguna Facebook yang telah meninggal dan bagaimana data itu harus diatur.

“Belum pernah dalam sejarah, ada arsip dalam jumlah besar tentang tingkah laku dan budaya manusia,” kata salah satu penulis penelitian ini, David Watson.

“Mengendalikan arsip ini akan serupa dengan mengendalikan sejarah.” Dia memeringatkan agar data ini tidak diserahkan ke satu perusahaan yang bertujuan mendapatkan laba.

Memang, reputasi Facebook tentang bagaimana mereka menjaga data penggunanya sangat buruk. Bulan ini, Badan Telekomunikasi Federal (FTC) masih terus menyelidiki Facebook.

Selain itu, Kanada juga tengah melakukan penyelidikan setelah mencuatnya skandal Cambridge Analytica. Belum lama ini, Facebook juga “secara tidak sengaja” mengunggah email dari 1,5 juta penggunanya.

Sekarang, pengguna Facebook yang masih hidup bisa memiliki seseorang yang mendapatkan akses ke data dari akunnya setelah penggunanya meninggal. Ketika seorang meninggal, datanya akan diabadikan sebagai kenangan.

Masalahnya, jika seseorang meninggal sebelum dia menentukan seseorang yang mendapatkan hak atas datanya, maka tidak ada orang yang bisa mengakses data orang yang telah meninggal.

Editor
Selly P
Sumber Berita
medcom

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker