Ma’ruf Amin Sebut Pasca Pemilu, Ada Beberapa Ulama Yang Hanya Berhalusinasi

Abadikini.com, SURABAYA – KH Ma’ruf Amin yang juga Cawapres nomor 01 menghadiri forum Silaturahmi Kebangsaan dengan tema “Dari Jawa Timur Merajut Persatuan Indonesia” yang diselenggarakan di kantor PWNU Jawa Timur, Minggu (28/4/2019).

Kiai Ma’ruf dalam pesan kebangsaannya mengatakan, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada warga NU Jawa Timur atas partisipasinya mensukseskan jalannya Pemilu 2019 dengan baik, dimana kemenangan Paslon 01 sangat ditentukan oleh perolehan suara di Jawa Timur dengan 68 persen dibanding di tahun 2014 yang hanya 53 persen. Itu berkat upaya dari warga Nahdatul Ulama bersatu baik yang struktural maupun yang kultural, ini yang harus kita syukuri. Meski awalnya dikhawatirkan suara NU tidak utuh tapi kenyataannya cukup memuaskan.

“Kalau ada satu dua yang tidak sejalan itu biasa, tapi secara keseluruhan, potensi peran dari pada NU dalam Pilpres ini luar biasa, terutama di jawa timur,” ujarnya.

Memang, lanjut Kiai Ma’ruf, konsep pertama itu sebuah penghargaan kepada Nahdlatul Ulama (NU), dengan dilibatkan kadernya sebagai pimpinan Nasional, karena biasanya ulama itu diletakkan dibagian belakang atau di hilir untuk mengamini sebagai penutup dan sekarang kita ditarik ke hulu. Makanya bisa dibilang “ hulunisasi peran ulama “ karena kita berperan dari awal sampai akhir dimana sekaligus sebagai ujian. Bisa tidak kalau diberi ujian, ternyata NU memberikan pembuktian dengan memberikan kemenangan dalam pemilu tahun 2019 ini.

“Walaupun NU itu diajak tidak diajak tetap saja berpartisipasi terhadap bangsa dan negara karena bagi kita NKRI itu adalah harga kati,” tegas Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf menegaskan, atinya kalau NU itu dilibatkan maka kami akan berkomitmen, hal itu bisa kita buktikan walaupun menangnya masih di quick count. Jadi saya belum boleh disebut Wapres tapi masih siap-siap jadi Wapres karena riil countnya sedang berjalan. Mudah-mudahan tidak lebih jelek tapi lebih bagus dari hasil quick count oleh karena itu kita harus kawal.

“Kita bersyukur pemilu berjalan dengan baik dan aman. Mudah-mudahan setelah ada pengumuman juga aman,” serunya seraya di amini seluruh yang hadir.

Disamping itu, Kiai Ma’ruf juga berpesan, semua pihak harus bisa menerima hasilnya. Pada awalnya kan sudah berjanji, siap menang dan siap kalah, sehingga kemungkinan konflik itu bisa terhindarkan.

“Jangan siap menang tapi tidak siap kalah, hal itu jangan sampai sebab akan menimbulkan konflik baik di kalangan horisontal maupun vertikal,” ingat Kiai Ma’ruf.

Begitu juga kalau sudah bertugas nantinya kata Kiai Ma’ruf menambahkan, kita mempunyai tugas berat, yang pertama kita harus bisa merajut kembali keutuhan bangsa yang sempat terkoyak akibat Pilpres dan Pileg karena ada yang memaknai pemilu itu seperti perang, bahkan perang badar katanya.

“Padahal pilpres itu mencari pemimpin yang terbaik, jadi perbedaan itu tidak perlu sedang perbedaan beragama saja kita harus toleransi. Tetapi ini ada yang menganggap hidup mati sehingga pilpres itu mati-matian harus menang,” jelasnya.

Serta yang kedua, kita akan membanggun bangsa ini, mengubah dari bangsa yang berpenghasilan menengah menjadi bangsa yang tinggi dengan merubah sumber daya manusianya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Ini upaya yang tidak mudah harus ada perjuangan yang serius. Mudah-mudahan nanti dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi,” ucap Kiai Ma’ruf.

“Saya berharap kalau saya sekarang bisa jadi wakil presiden. Kedepan nanti ada Presiden dari NU lagi,” imbuhnya.

Karena itu, Kiai Ma’ruf menambahkan, kita memang harus menyatukan kekuatan dan saling menguatkan yang sudah ada, serta konsolidasi di Jawa Timur yang masih bolong-bolong maupun di daerah lain Jawa Barat, Banten, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, NTB yang kalah.

“Menurut saya bukan kalah tapi belum menang,” ingatnya.

Sementara, Pejabat Rais PBNU KH. Miftachul Akhyar yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, bila dikatakan NU Jatim masih ada yang keluar dari arah organisasi dalam menentukan sikap politiknya maka itu hanya segelintir saja. Ini sekaligus menjadi pelajaran kedepan kadernisasi dilakukan lebih bagus karena ternyata masih ada pihak yang menggunting dalam lipatan dengan membawa misi dan paham tersendiri untuk menghabisi NU.

“Kami mengatakan kalau kita semua mengakui beliau (Kiai Ma’ruf.red) kader NU terbaik mari tunjukkan dengan menjadikan beliau. Jadi Persoalan Capres-cawapres sudah di depan mata, tinggal bagaimana kita mengawalnya dengan aman dan Indonesia tidak ada gejolak,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kiai Miftachul mengajak umat NU memberi support kepada Kiai Ma’ruf yang sudah tidak lagi diragukan keulamaannya maupun kemampuan di dunia politik agar dapat menata lagi perpolitikan yang lebih baik di masa depan.

“Semoga diberikan kekuatan, diberikan maunah, diberikan kesehatan dan bisa terus berjuang,” tutur Kiai Miftachul.

Editor
Tonny F

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker