Google Basmi 50 Aplikasi Spam di Play Store

Abadikini.com, JAKARTA – Google baru saja menghapus sekitar 50 aplikasi spam berbahaya yang ditemukan di Google Play Store.

Menurut laporan Threatpost pada Kamis (25/4/2019), aplikasi spam yang dihapus Google ini sudah menginfeksi 30 juta pengguna Android.

50 aplikasi yang dihapus Google didominasi oleh aplikasi fitness, game, dan edit foto. Peneliti dari perusahaan software keamanan cyber Avast mencatat, aplikasi-aplikasi tersebut memuat adware, software yang diunduh pada perangkat untuk menampilkan iklan.

“Aplikasi adware berhubungan dengan penggunaan Android library dari pihak ketiga. Aplikasi ini memanfaatkan library tersebut untuk terus menampilkan iklan dengan melanggar aturan Google Play Store,” tulis Avast.

Beberapa aplikasi yang sudah dihapus di Google Play antara lain Chess Battle, Connect the Dots, Easy Pics Cutter, Magic Gamepad – Stress Releaser & Boredom Blocker, Pro Photo Blur, Free Watermark Camera 2019, Magic Cut Out, dan lain-lain.

Sementara itu, adware masuk dalam jenis malware yang sekali diunduh, maka akan secara otomatis dan terus-menerus menampilkan iklan secara layar penuh.

Parahnya, dalam beberapa kasus lainnya, adware juga mencoba merayu pengguna untuk menginstal aplikasi yang ditunggangi adware lainnya, sehingga iklan akan terus muncul secara berantai.

Di sisi lainnya, para peneliti keamanan siber mengklasifikasikan adware ke dalam dua kategori. Kategori pertama, adware tercatat sudah terinstal 3,6 juta kali dan berkamuflase dalam wujud aplikasi game sederhana, aplikasi edit foto, dan aplikasi fitness yang salah satunya adalah HiFit.

Ironisnya, aplikasi ini kebanyakan diinstal oleh para pengguna Android di Asia, seperti India, Indonesia, Filipina, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal.

Yang kedua, adware jenis ini sudah terinstal 28 juta kali dan terdistribusi via aplikasi musik. Lagi-lagi, pengguna Android di Indonesia masuk jajaran korban paling banyak, senasib dengan pengguna lainnya di Filipina, India, Malaysia, Brasil, Nepal, dan Inggris.

Satu hal yang perlu diwaspadai dari adware adalah kemampuannya untuk melewati beberapa pemeriksaan keamanan ponsel sebelum akhirnya menggunakan fungsi iklan dalam kondisi layar penuh.

Editor
Selly Pratiwi
Sumber Berita
suara

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker