Polisi Sebut Bom Paskah di Sri Lanka Telan 138 Korban Jiwa

Abadikini.com, JAKARTA – Pihak kepolisian dan direktur rumah sakit menyebutkan bahwa korban jiwa ledakan diduga bom yang menyerang tiga gereja dan tiga hotel saat Paskah, Minggu (21/4), di Sri Lanka melonjak menjadi 138 orang. Selain itu, sebanyak 400 orang terluka.

Dikabarkan Reuters, dengan jumlah tersebut, insiden ini menjadi serangan besar pertama yang terjadi sejak akhir perang sipil pada 10 tahun lalu.

AFP menyebutkan, jumlah korban tersebut termasuk berasal dari warga negara asing.

Seorang pejabat kepolisian mengatakan kepada Reuters bahwa hanya di satu gereja, St Sebastian di Katuwapitiya, utara Kolombo, lebih dari 50 orang meninggal dunia akibat serangan tersebut

Dampak serangan tersebut juga beredar dalam bentuk foto yang diunggah oleh laman resmi gereja tersebut. Dalam sejumlah foto itu, tampak darah berceceran di lantai yang penuh dengan puing-puing berserakan dan kursi kayu yang hancur.

Foto tersebut juga menunjukkan upaya masyarakat mengangkut korban yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai serta menenangkan korban yang syok. Dalam foto lainnya, tampak atap gereja sebagian hancur menyisakan tulang atap.

Media lokal melaporkan bahwa sebanyak 25 orang lainnya juga terbunuh dalam serangan di sebuah gereja di Batticaloa, timur Sri Lanka.

Di sisi lain, sumber AFP menyebutkan bahwa setidaknya 45 orang meninggal di Kolombo dari tiga hotel dan sebuah gereja diserang. Sumber kepolisian lainnya menyatakan bahwa 67 orang meninggal di Negombo, utara Kolombo.

Hingga saat ini Reuters menyebutkan bahwa belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe disebut segera menjadwalkan pertemuan komite keamanan nasional di rumah dinasnya. Pertemuan akan diadakan pada sore hari ini.

“Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap orang-orang kami hari ini. Saya menyerukan kepada semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat,” kata Wickremesinghe dalam unggahan di Twitter.

“Tolong hindari penyebaran laporan dan spekulasi yang tidak diverifikasi. Pemerintah mengambil segera untuk mengatasi situasi ini,” lanjutnya.

Editor
Selly
Sumber Berita
CNN

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker