Pilihan Anda Kalah pada Pemilu 2019? Jangan Emosi, Ini Saran Ahli

Abadikini.com, JAKARTA – Pemilihan umum atau Pemilu dilangsungkan pada Rabu, 17 April 2019. Ini merupakan peristiwa yang menegangkan. Sebab, di antara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi – Ma’ruf Amin dan 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, hanya ada satu pasangan calon pasangan yang akan memimpin negara untuk lima tahun ke depan. Sebaliknya, tentu ada pasangan lain yang harus menerima kekalahan.

Siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden atau Pilpres kali ini, ada sebagian orang yang akan dibuat sedih atau emosi. Psikolog Lydia Freyani Hawadi mengingatkan akan pentingnya memiliki sikap legowo. Ia mengatakan bahwa sportivitas tetap harus dijunjung tinggi oleh pendukung tim yang menang maupun yang kalah.

“Masyarakat harus menggunakan logika dan pemikiran yang sehat. Sehingga, mereka dapat ikhlas dan menjunjung tinggi sportivitas,” katanya kepada media 16 April 2019.

Mengutip dari Tempo.co, Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak terus berlarut dengan kesedihan yang ada. Apalagi jika ditambah dengan pemberontakan. Karena, hal tersebut tidak akan mengubah tatanan pemerintahan yang telah secara resmi disahkan. “Jangan demo atau melakukan hal anarkis lainnya. Percuma karena pemerintahan akan terus berjalan,” katanya.

Apabila emosi akibat kekalahan terus dilakukan, ini justru akan menimbulkan dampak negatif dari luar dan dalam individu. “Dari luar, teman-teman bisa menjauhi karena sikap Anda. Kalau dari dalam bisa berupa tertekan, stres, pusing dan masalah kesehatan yang lain,” katanya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar seluruh pemilih dapat mengendalikan diri setelah mengetahui hasil perhitungan Pemilu. “Intinya menerima, mendukung dan mendoakan yang terbaik bagi bangsa. Jangan terlalu dipusingkan antara menang atau kalah. Toh kita juga tidak dapat apa-apa,” katanya.

Editor
Selly

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker