Film Hellboy Terbaru Panen Ulasan Buruk dari Kritikus

Abadikini.com – Film remake Hellboy terbaru dari sutradara Neil Marshall, mendapat banyak ulasan negatif dari kritikus. Sebagian menyebut film adaptasi komik ini terlalu berlebihan dalam menyuguhkan unsur kekerasan dan adegan berdarah-darah.

Hellboy telah dirilis di Indonesia lebih awal pada 10 April 2019. Film Sony Pictures ini baru akan tayang di teritori asalnya AS-Kanada pada besok Jumat, 12 April.

Para kritikus film di sejumlah media tempat asal film ini telah menonton Hellboy dan memberikan ulasan mereka. Berdasarkan hitungan skor Rotten Tomatoes dan Metacritic terhadap berbagai ulasan tersebut, Hellboy mendapat akumulasi skor di bawah 5 per 10.

Metacritic memberikan skor 35/100 berdasarkan ulasan 22 kritikus. Hanya satu yang ulasannya relatif positif. Belasan ulasan memberi penilaian imbang, tetapi cenderung lebih negatif. Beberapa ulasan lain langsung memberikan penilaian negatif.

Rotten Tomatoes memberikan skor akumulasi 3,56/10 berdasarkan ulasan dari 43 kritikus. Dari seluruh ulasan tersebut, hanya empat yang menilai bahwa film ini cukup segar. Akhirnya, nilai “kesegaran” yang diberikan Rotten Tomatoes adalah 9% atau alias sangat tidak segar.

Berikut beberapa kutipan ulasan mereka atas Hellboy versi 2019.

Rafer Guzman dari Newsday menuliskan, film ini menyajikan kekerasan dan hal-hal kasar, yang tidak lebih baik ketimbang film pertama versi Guillermo del Toro yang lebih kuat humor dan puisinya.

Brian Truitt dari USA Today hampir serupa dengan Rafer. Hellboy versi terbaru terlalu jatuh ke dalam komedi horor yang sangat berdarah-darah ketimbang film pertama.

Alan Zilberman dari Washington Post menyebut bahwa sutradara dan penulis naskahnya terlalu berlebihan dalam mengerjakan Hellboy sebagai film berkategori Rated (R) atau 17 tahun ke atas. Film ini mengenalkan terlalu banyak adegan berdarah-darah dan kata-kata kotor yang terasa tumpul. Penampilan aktingnya datar kisahnya membingungkan.

Peter Bradshaw dari The Guardian menyebut film ini terasa membosankan. Dia juga merasakan bahwa film kurang punya jiwa.

Perri Nemiroff dari Collider menyebut adaptasi versi terbaru ini berlebihan dan membingungkan hingga membuatnya terlalu lelah. David Harbour, aktor utama pemeran Hellboy, memberikan penampilan maksimal. Efek spesial mengesankan. Namun dua hal itu tidak sebanding dengan kebingungan yang dihasilkan film.

Katie Rife dari AV Club menyoroti salah satu plot tentang hubungan sentimental ayah dan anak. Baginya, unsur cerita ini absurd dan menggelikan, menunjukkan jurang besar antara naskah dan penyutradaraan.

Eric Kohn dari IndieWire menilai film ini terasa sangat melelahkan, dipenuhi rasa takut berlebihan atas kiamat, dan seperti tak berujung dengan berbagai macam cerita tak terduga. Baginya, sulit membaca sebuah film yang punya pengamatan kurang tajam tetapi memasukkan segala macam pengetahuan ke dalam durasi 120 menit.

John DeFore dari The Hollywood Reporter menyebut film ini buruk karena terasa tidak lucu ketimbang apa yang hendak dimaksud dan telah salah arah dalam pengerjaan. Salah satunya adalah soal musik film.

Namun ada juga kritikus yang memberikan pujian. WIlliam Bibbiani dari The Wrap menyebut, bahwa Hellboy telah merangkum dengan bagus, serial buku komik 30 edisi ke dalam satu film cerita yang dipenuhi berbagai karakter dan alur cerita luar biasa.

Editor
Nabila Sarah
Sumber Berita
medcom
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker