Mandiri Sekuritas Bidik Investor Ritel Naik 30%

Abadikini.com, JAKARTA – PT Mandiri Sekuritas membidik peningkatan investor ritel kisaran 25 persen hingga 30 persen atau menjadi 120.000 hingga 130.000 single investor identification (SID) pada akhir 2019. Sementara, pada 2018 perseroan membukukan peningkatan investor ritel sebesar 20.000 SID menjadi 100.000 SID.

Direktur Mandiri Sekuritas, Lisana Irianiwati, menyatakan, perseroan optimistis dapat menjangkau peningkatan total investor ritel kisaran 25 persen hingga 30 persen pada 2019. Pasalnya, perseroan terus berupaya memudahkan dan mempercepat layanan pembukaan rekening efek maupun rekening dana nasabah (RDN) secara daring (online).

“Kami sudah menyediakan layanan online sejak lama, tapi tingkat drop rate calon investor yang mendaftar via digital masih berkisar 46 persen. Salah satu yang masih menjadi tantangan sebelumnya, karena proses pembuatan rekening yang masih berkisar 5-7 hari,” ujar Lisana dilansir Abadikini dari laman Beritasatu.com, di Jakarta, Senin (1/4/2019).

Adapun kini, perseroan secara resmi sudah bekerja sama dengan PT Privy Identitas Digital (Privy), terkait penyediaan fitur tanda tangan elektronik tersertifikasi. Karena itu, Lisana menegaskan, pihaknya menilai prospek penambahan investor juga akan banyak didukung dengan pengadaan fitur tanda tangan elektronik tersertifikasi.

Direktur Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto, menambahkan, perseroan memproyeksi tingkat drop rate calon investor yang membuka rekening efek dan RDN secara online bisa ditekan secara signifikan, dari 46 persen menjadi 10 persen.

“Efeknya cukup signifikan, karena kini semuanya sederhana. Tidak perlu mengirim dokumen atau memubuhkan tanda tangan basah, tapi calon investor bisa langsung melanjutkan proses pembukaan rekening,” papar Heru.

Heru berharap, pengadaan fitur tanda tangan elektronik tersertifikasi dapat memperbesar peluang Mandiri Sekuritas meraih penambahan investor. Bahkan, termasuk nasabah dari induk usaha perseroan, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

“Nasabah di Bank Mandiri berkisar 17 juta, tapi nasabah ritel Mandiri Sekuritas baru 100.000 SID. Hal itu menjadi penanda, peluang kami cukup besar ke depan baik dari masyarakat umum ataupuncaptive market di grup Mandiri,” tegas Heru.

Heru mengakui, pihaknya cukup fokus mendorong peningkatan jumlah investor ritel. Sebab, Mandiri Sekuritas menilai prospeknya cukup baik. Sampai akhir 2018, investor ritel perseroan berkontribusi 45 persen terhadap total transaksi saham di Mandiri Sekuritas. “Jadi sudah mulai cukup imbang, kontribusi investor ritel berbanding institusi,” tandas Heru.

Editor
Bobby Winata
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker