Sebelum Kau Tenggelamkan PBB

”Kalau kau mengaku pengikut dan pendukung Ulama, ketahuilah bahwa tak satu pun ulama di negeri ini yang menyerukan umat menenggelamkan PBB”

Ketahuilah!!! Jika Kau seorang Muslim, ketahuilah bahwa “Partai Bulan Bintang” itu didirikan oleh tokoh-tokoh “Masyumi” dan anak-anak ideologisnya.

Ketika Masyumi dipaksa bubar oleh rezim Sukarno tahun 1960, Bapak “Mohammad Natsir” beserta tokoh Masyumi lainnya mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, atau sering disebut “Dewa Dakwah” saja.

Kata Pak Natsir: “Kalau dulu kita berdakwah lewat jalur politik (maksudnya lewat partai Masyumi), sekarang kita berpolitik lewat jalur dakwah (maksudnya lewat Dewan Dakwah)”.

Menunjukkan bahwa Politik dan Dakwah tidak dapat dipisahkan, dan Dewan dakwah menjadi penerus perjuangan Masyumi.

Karena Masyumi tidak direhabilitasi oleh Pemerintah Orba, para tokoh yang terhimpun di Dewan Dakwah membentuk “Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)”. Tak lama, “Parmusi” pun difusikan ke PPP. Pelan-pelan, tapi pasti, reduplah perjuangan Masyumi di parlemen. Tapi Dewan Dakwah terus melangkah.

Seperti telah mencium aroma perubahan, tahun 1989, pak Natsir membentuk Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI), tempat berhimpunnya tokoh-tokoh yang perduli dengan nasib umat dari berbagai eksponen ormas Islam.

Di Sumatera Utara, FUI dideklarasikan tahun 1995 di Masjid Aljihad Medan, dihadiri bapak “DR. Anwar Haryono,” juru bicara terakhir Masyumi, Ketua Dewan Dakwah selepas Pak Natsir.

Pak Anwar Haryono kemudian menggaungkan pemikirannya yang diberi titel “Dakwah di Tengah Cuaca yang Sedang Berubah,” seakan aroma perubahan semakin pekat.

FUI dikembangkan lebih luas, dibentuklah BKUI (Badan Kerjasama Umat Islam). Akhirnya Juni 1998, sebulan setelah lengsernya pak Harto digelarlah pertemuan di Cempaka Putih oleh Dewan Dakwah, di hadiri tokoh-tokoh Mayumi yang masih hidup dari berbagai daerah di Indonesia.

Pak Anwar Haryono didorong di atas kursi roda karena sudah sepuh dan terserang strok. “KH Rusyad Nurdin” datang dari Bandung dengan tongkat dan dipapah oleh Ustadz “Muzayin A Wahab” (alm).

Topik bahasan hanya satu: Umat Islam harus punya partai pelanjut cita-cita Masyumi. Lalu, hari-hari selanjutnya di isi dengan upaya ke arah itu.

Dua puluh tujuh Ormas Islam melahirkan sebuah partai, Lambangnya mengambil lambang Masyumi, Bulan Bintang: tujuannnya mengambil tujuan Masyumi: memperjuangkan tegaknya Syariat Islam di NKRI.

Itulah sebabnya mengapa Dewan Dakwah berkepentingan menyerukan umat Islam memilih caleg-caleg PBB di pemilu 2019, di saat-saat Kau ingin menenggelamkannya.

Beberapa saat setelah PBB di deklarasikan, seorang Jenderal (Purn) mantan petinggi negeri ini berujar lebih kurang begini: “Hati-hati terhadap Yusril, dia ingin mengakkan Syariat Islam”.

Maka, saksikanlah, PBB senantiasa mendapat rintangan. Setiap menjelang pemilu dijegal, sedapatnya, ditindas agar tak bisa ikut pemilu. Dan kalau pun ikut, diupayakan kalah.

Karena itu, jika Kau ikut berupaya menenggelamkan PBB, maka seungguhnya Kaulah penghianat perjuangan dan cita-cita para orang tua kita yang telah bersusah payah berjuang membangun negeri ini menuju negeri yang diridhoi Allah.

Kaulah prajurit yang telah ikut melaksanakan “perintah” sang jenderal itu. Ketahuilah, bahwa “musuh” politik Masyumi waktu itu adalah Komunis yang diwakili PKI dan Nasionalis Sekuler diwakili PNI.

Dan saksikanlah, bahwa sekarang mereka sudah menepuk dada seakan berkata: “Mana dadamu, ini dadaku”. Maka jika setelah 2019 mereka semakin menguat dan berkuasa karena “musuh” ideologinya, PBB, tenggelam karena kau, maka Kau adalah orang yang bertanggungjawab atas keadaan itu.

Kalau kau mengaku pengikut dan pendukung Ulama, ketahuilah bahwa tak satu pun ulama di negeri ini yang menyerukan umat menenggelamkan PBB.

KH Tengku Zulkarnaen, ulama yang telah menunjukkan dedikasinya untuk dakwah ini dan telah merasakan pahit getir serta manisnya menapaki jalan dakwah ini, telah memberikan kesaksian bahwa ia memahami sikap Yusril Ihza Mahendra dan menyeru Umat Islam untuk memenangkan PBB.

Para Ulama Dewan Dakwah, tepat berkumpulnya ulama yang teguh dalam perjuangan Islam, menyerukan umat memenangkan PBB. Ustadz Jel Fatullah, yang tidak asing lagi untuk wilayah Sumatera Barat, juga memberikan dukungan untuk PBB.

KH Amin Syaifullah Mukhtar, Ulama “Persis”, menerima langkah Yusril dan mengharapkan umat tidak goyah dengan isu yang dimaenkan media massa. Kiyai Ini juga minta umat memenangkan PBB.

Lalu, ulama mana yang kau ikuti? Imam Besar Habib Rizieq? Oh, apakah ulama–ulama di atas berselisih pendapat dengan Habib tentang dukungan terhadap PBB? Apakah Habib ada menyerukan umat untuk menenggelamkan PBB? Kalau tidak ada, maka sesungguhnya kaulah yang sedang menentang dan mengingkari ulama.

Kalau kau seorang muslim yang inginkan umat Islam menang di Pemilu 2019, sadarilah hal-hal ini. Bila kau ingin tenggelamkan PBB, maka pendukung PAS hanya ada lima partai: Gerindra, Demokrat, Berkarya PAN dan PKS.

Akan kah Kau ajak umat Islam untuk memenangkan mereka hanya karena mereka mendukung PAS sementara yang Kau ragukan dukungannya pada PAS kau tenggelamkan, padahal ia bermandi keringat sebagai aktivis 212?.

Di Partai Nasionalis itu ada sekitar 25 sampai 30 persen caleg yang tidak seaqidah dengan kau. Kau ingin umat Islam menang, tapi yang terpilih menjadi anggota Legislatif ada 25 sampai 30 persen tak seaqidah dengan engkau.

Mereka melenggang ke Senayan atas dukungan umat Islam yang kini mendukung PAS.

Bila ditambah caleg-caleg yang tak seaqidah yang terpilih dari partai-partai penista agama pendukung “Jokowi”, akan bagaimanakah komposisi DPR RI nanti?.

Lebih dari itu, tahukah kau, bahwa orang Islam yang ada di partai Nasionalis itu belum tentu secita-cita dengan kau? Dan lagi, lihatlah di Website KPU.

Ada Partai Nasionalis pendukung PAS yang tak mau mempublikasi data pribadi caleg-calegnya. Apa artinya ini? Mereka tidak ingin kita memilih atas dasar agama, mereka tak ingin melibatkan agama dalam politik.

Padahal, sebagai muslim, kau wajib mengangkat pemimpin dari kalangan orang beriman. Kemenangan macam apa yang bisa diharap untuk Umat Islam dari mereka yang tak ingin melibatkan agama dalam urusan politik?.

Bayangkan kalau dipendukung PAS merekalah partai-partai pemenang. Adakah harapan umat akan terpenuhi? Kau menghancurkan harapan umat.

Kalau kau pembenci Partai Islam dan Perjuangan Islam, maka ketahuilah bahwa aku dan beribu orang lain telah menyiapkan diri untuk tegak menghadapimu.

Kami lebih memilih mati syahid di jalan Allah dari pada hidup dengan kepala tertunduk tanda menyerah!!! “Camkan itu!!”

Oleh: Dr. Masri Sitangggang
(Caleg PBB untuk DPR RI Dapil Sumut 1)

Editor
Muhammad Saleh

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker