Bukan Penjara, Hacker Ini Malah Disponsori Negara

Abadikini.com – Mungkin rasanya seperti berada di film-film produksi Hollywood, di mana hacker dibiayai oleh pemerintah. Banyak tujuan di dalamnya, untuk menyerang negara lain yang disebut perang dunia maya (cyber warfare), atau untuk memulusan visi misi seorang penguasa untuk menjabat kembali dengan mengolah hasil suara.

Namun nyatanya, hacker yang disponsori negara atau pemerintah nyata adanya. Seperti apa yang dilakukan Markus Hess dan Cliff Stoll. Insiden peretasan yang disponsori negara terjadi selama Perang Dingin, pada tahun 1986.

Markus Hess, seorang warga Jerman Barat yang bekerja untuk KGB, meretas komputer militer AS. Hess mencegat komunikasi dan mencuri “teknologi semikonduktor, satelit, ruang dan pesawat yang sensitif” dari angkatan bersenjata AS, dan menjual datanya ke Uni Soviet seharga $ 56.000.

Pada saat yang sama, Cliff Stoll baru saja memulai pekerjaan baru sebagai administrator sistem di Lawrence Berkeley National Laboratory di California. Pada hari kedua, bos Stoll memintanya untuk melihat kesalahan akuntansi 75 cent dalam sistem akuntansi lab.

Namun, Stoll menemukan bahwa kesalahan akuntansi ini adalah “puncak gunung es” yang sangat besar. Stoll kemudian melacak tindakan Hess selama hampir dua tahun, akhirnya menanam perangkap di jaringan yang akan mengarah ke otoritas AS yang saat ini adalah CIA dan FBI untuk dapat mengetahui siapa peretas itu.

Hess pergi ke pengadilan pada tahun 1990, setelah otoritas Jerman Barat melacaknya. Dia diberi hukuman percobaan selama 20 bulan karena spionase yang dilakukannya. Stoll menjadi terkenal sebagai pelopor internet, dan kisah tersebut diceritakan dalam bukunya yang berjudul The Cuckoo’s Egg: Tracking a Spy Through the Maze of Computer Espionage.

Insiden Yahoo 2013
Selain itu ada cerita lain pada tahun 2013. Di mana Yahoo diretas. Namun pada insiden ini tidak mengungkapkan skala pelanggaran penuh sampai tahun 2017 lalu. Sampai ketika akhirnya mereka mengumumkan bahwa ada 3 miliar pengguna email telah disusupi hacker.

Pada saat itu, diakui sebagai pelanggaran data besar. Uniknya hingga tahun 2017 juga, tidak diketahui bahwa dua dari empat hacker yang terlibat dalam pelanggaran itu adalah agen Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB). Dua agen FSB, Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin, melindungi, mengarahkan, memfasilitasi, dan membayar hacker kriminal untuk mengumpulkan informasi melalui gangguan komputer.”

Stuxnet
Mungkin spionase digital terbesar yang belum pernah Anda dengar, adalah Stuxnet. Itu merupakan virus yang melumpuhkan program senjata nuklir Iran. Stuxnet pertama kali diidentifikasi pada tahun 2010, sebagai cacing yang hanya menginfeksi jaringan buatan Siemens yang mengendalikan kemampuan pengayaan uranium Iran.

Saat Stuxnet menemukan jalannya mengarah ke mesin, ia akan memeriksa apakah itu terhubung ke fungsi yang secara khusus terkait dengan manajemen centrifuge atau tidak. Jika Stuxnet menemukan bahwa itu terhubung dapat terhubung ke fungsi manajemen sentrifuge, berarti virus itu dapat mengubah pemrograman centrifuge. Hasilnay kemudian secara efektif menghancurkan uranium.

Sementara itu, ketika virus ini teridentifikasi, anehnya kedua pemerintah tidak mengakui bahwa Stuxnet itu ada. Justru secara luas virus/cacing diklaim buatan AS dan badan intelijen Israel. Bahkan, beberapa berspekulasi bahwa hal tersebut telah dikembangkan sejak 2005, berarti program itu beroperasi selama pemerintahan Bush dan Obama.

Ini adalah bagian dari cyber warfare yang menyebabkan gangguan signifikan terhadap program nuklir Iran. Dan, menurut para peneliti di Symantec, sejauh ini virus tersebut adalah virus paling rumit dari kode yang pernah dilihatnya

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker