Aplikasi Khusus Penderita Diabetes Berikan Edukasi & Informasi

Abadikini.com, JAKARTA- Indonesia merupakan negara dengan penyandang diabetes terbesar ke-6 di dunia menurut data IDF Diabetes Atlas 2017.

Sayangnya, dua dari tiga orang yang terdiagnosis tidak mengetahui dirinya menyandang diabetes. Bahkan, sebagian besar mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat atau sudah mengalami komplikasi.

Untuk terus membantu diabetisi sekaligus menurunkan angka diabetes di Indonesia, berkolaborasi dengan PEDI (Perkumpulan Edukator Diabetes Indonesia), Teman Diabetes hadir sebagai aplikasi yang memberi dukungan penuh kepada edukator dalam menyediakan informasi tepercaya untuk masyarakat, diabetisi, dan keluarganya.

Diabetisi dapat menggunakan aplikasi Teman Diabetes untuk menambah pengetahuan tentang penyakitnya serta memantau dan memonitor kondisinya.

Dr Aris Wibudi SpPD-KEMD, dokter spesialis endokrinologi menekankan pentingnya mendapatkan informasi tepercaya dan tepat seputar diabetes. Dia mengungkapkan, pada 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai angka 143,26 juta jiwa, yaitu 54,68% dari seluruh penduduk Indonesia. Sebanyak 51% dari jumlah tersebut menggunakan internet untuk mencari informasi seputar kesehatan.

“Peran dokter dan edukator sangat diperlukan agar informasi yang didapatkan masyarakat di dunia maya adalah informasi yang benar dan bermanfaat untuk memberikan edukasi yang tepat seputar diabetes,” ujar dr Aris Robyn Soetikno, Cofounder Teman Diabetes.

Dengan kolaborasi ini, Teman Diabetes bisa memberikan nilai tambah kepada para penggunanya karena tidak perlu ragu tentang kebenaran informasi dan konten di dalamnya. Sebelumnya aplikasi Teman Diabetes sudah diluncurkan pada Agustus 2018 dan sudah digunakan lebih dari 25.000 pengguna.

Angka yang cukup tinggi ini mengindikasikan bahwa diabetes merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menarik bagi masyarakat. Teman Diabetes dilengkapi fitur mengecek gula darah dengan mudah karena terkoneksi dengan blood glucose meter, d’nurse, sehingga diabetisi dapat mengecek gula darah secara teratur sesuai saran dokter atau edukator.

Dalam kesempatan terpisah, dr Cindy SpGK, ahli gizi klinis, mengatakan, guna mengurangi risiko penyakit diabetes, diperlukan keseimbangan antara nutrisi makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.

“Kunci pencegahan dan penanganan penyakit diabetes tipe 2 adalah menggunakan bahan pangan yang indeks glikemiknya (IG) rendah. Hal ini dapat mengurangi kecepatan naiknya gula darah sehingga memberikan waktu pada sel tubuh untuk memprosesnya,” papar dr Cindy.

Mengetahui indeks glikemik (IG) suatu makanan dapat membantu kita mencegah risiko penyakit PTM. IG adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa cepat makanan meningkat gula darah dalam tubuh. IG makanan yang tinggi akan membuat gula darah meningkat secara cepat. Sebaliknya, IG makanan rendah membuat gula darah relatif stabil.

Editor
Nadya Pertiwi
Sumber Berita
Sindo
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker