Moeldoko Minta Prabowo Tak Berimajinasi Indonesia Punah

Abadikini.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sekaligus Calon Presiden nomor urut 02, tak berimajinasi mengenai kondisi Indonesia mendatang.

Hal ini disampaikan menyikapi pernyataan Prabowo Indonesia akan punah apabila dirinya kalah dalam Pemilihan Presiden Pilpres 2019. Kepunahan terjadi menurut Prabowo akibat membiarkan para elite berkuasa dengan langkah dan cara keliru.

“Jangan kita terjebak dengan mengembangkan imajinasi,” kata Moeldoko sambil tertawa di Hotel Mandarin Oriental, Kamis (20/12).

Moeldoko menyatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam empat tahun terakhir membawa Indonesia ke kondisi yang lebih baik, seperti meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan sistem Indonesiasentris dan menekan kemiskinan.

Beberapa upaya dilakukan pemerintah demi menyejahterakan masyarakat seperti pemberian dana desa, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Program Keluarga Harapan.

Badan Pusat Statistik (BPS) kemudian mencatat Indonesia mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999, yakni sebesar 9,82 persen pada Maret 2018.

Di sisi lain, pemerintah juga meningkatkan tingkat kemudahan investasi di Indonesia serta mengembangkan sistem e-governance demi mempercepat administrasi serta menekan tingkat korupsi.

“Perubahan menuju ke positif bukan negatif, karena upaya gencar dari pemerintah, semua terekam dalam sebuah report, bukan sebuah imajinasi. Jangan mengembangkan imajinasi,” tutur Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi ini.

Pernyataan Indonesia punah ini sebelumnya disampaikan Prabowo ketika menghadiri acara Konfernas Partai Gerindra di Sentul, Senin (17/12). Kepunahan terjadi karena ketimpangan makin besar akibat kekeliruan penguasa.

Ia menyatakan kekayaan Indonesia sebenarnya hanya US$1.300 per kapita. Menurutnya, berdasarkan analisis ahli, penghasilan masyarakat Indonesia saat ini mencapai US$4.000 per kapita per tahun.

Tetapi, 49 persen dari jumlah itu dikuasai dikuasai hanya sekitar satu persen penduduk Indonesia. Tak hanya itu, setiap warga negara juga menanggung utang. Bayi yang belum lahir, kata Prabowo, menanggung utang Rp9 juta per orang.

Oleh sebab itu, kondisi seperti itu menyebabkan Indonesia sama seperti negara terbelakang yang bahkan sedang menghadapi perang, seperti Rwanda, Afghanistan, Chad, Ethiopia, dan Burkina Faso.

Padahal, Indonesia pada Februari 2018 membuktikan sebagai negara besar dan tengah karena Produk Domestik Bruto (PDB) menembus US$1 triliun per tahun. Hal itu menjadikan Indonesia masuk grup trillion dollar club.

Angka PDB itu juga menjadikan Indonesia berada di urutan ke-15 sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia. (ak/cnn)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker