Email Rahasia Facebook Soal Jual Data Pengguna Terkuak

Abadikini.com – Email (surat elektronik) rahasia Facebook diungkap oleh parlemen Inggris, Rabu (5/12/2018). Dokumen setebal 250 halaman ini mengungkap bagaimana Facebook merancang bisnisnya dengan membagikan data pengguna mereka. Dokumen ini sebenarnya adalah bukti yang diajukan pada gugatan di pengadilan California Amerika Serikat (AS), seperti dikutip AFP.

Dokumen itu merupakan email yang ditulis Mark Zuckerberg pada 2012. Dalam surel (surat elektronik) itu, Zuckerberg mengusulkan agar Facebook segera mencari model bisnis baru. Diskusi ini terdapat di surel yang dikirimkan kepada eksekutif utama mereka pada 2.54 dini hari pada 19 November 2012. Surel ini berisi pemikirannya mengenai model bisnis Facebook.

Surel yang dikirimkan di antara para petinggi Facebook itu menyatakan bahwa mereka akan mengenakan tarif kepada pengembang yang ingin memanfaatkan data pengguna. Sesuatu yang diklaim Facebook tidak pernah mereka lakukan oleh perusahaan itu. Mereka juga mendiskusikan skema lain untuk meningkatkan skala dan mengubah data pengguna menjadi pendapatan.

Dalam salah satu diskusi surel itu, Zuckerberg juga memikirkan untuk membuat Facebook sebagai insititusi finansial atau bank informasi sebagai aset mereka. Alih-alih uang, aset utama bank ini adalah data pribadi pengguna.

Facebook menyatakan keberatan mereka atas diungkapnya dokumen tersebut ke publik. Dokumen ini diberikan kepada pengacara dari pengembang aplikasi Six4Three saat gugatan disidangkan.

Dokumen-dokumen itu diperoleh dan diterbitkan oleh komite digital, budaya, media, dan olahraga (DCMS) majelis rendah Inggris (House of Commons). Padahal hakim AS telah mengeluarkan perintah pengadilan penyegelan dokumen.

Surel-surel ini membuktikan Facebook sempat berusaha menyuapi para pengembangnya yang haus data untuk keuntungan perusahaan itu. Zuckerberg sendiri sempat yakin kalau pengembang akan menyalahgunakan data pengguna yang dibagi perusahaannya.

“Saya skeptis soal kemungkinan data berisiko bocor seperti yang Anda pikirkan,” tulisnya dalam email pada Oktober 2012.

Dalam surel lainnya Zuckerberg juga sadar sejumlah pengembang menyalahgunakan data tersebut. Tapi saat itu ia tak memikirkan bagaimana hal ini akan merugikan pengguna, tapi fokus apakah hal ini akan mengganggu perusahaan atau tidak.

Pada email lain yang diteruskan ke segelintir eksekutif pada 7 Oktober 2012, Zuckerberg menyampaikan ide model bisnis lain yang masih berkisar pada penerapan biaya berlangganan bagi pengembang yang ingin mengakses data pengguna, seperti ditulis The Guardian.

Facebook mengelak

Facebook dalam sebuah tulisan di blog membela diri kalau dokumen yang bocor itu bias. Dokumen itu hanya menceritakan satu sisi saja dan menghilangkan konteks penting. “Tapi faktanya jelas: kami tidak pernah menjual data orang.”

Dalam gugatannya, pengembang AS yang kini sudah tidak eksis, Six4Three mengeluhkan adanya perubahan yang dilakukan Facebook pada 2014 dan 2015.

Dalam tuntutannya mereka menyebut kalau kebijakan baru Facebook membatasi akses pengembang ke data pengguna. Sebelumnya, mereka bisa mengakses data pengguna mulai dari ulang tahun, foto profil, nama teman-teman, hingga isi dari pesan pribadi mereka.

Menanggapi bocornya dokumen ini, Zuckerberg menulis dalam blog yang diposkan Rabu (5/12) menyebut bahwa perubahan kebijakan tersebut dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan oleh aplikasi pihak ketiga.

“Ini adalah perubahan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya situasi serupa dengan Cambridge Analytica,” tulisnya. “Jika saja kami melakukannya setahun lebih cepat, kami bisa mencegah situasi ini seluruhnya.” (ak/cnn)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker