Kasus Mahfud MD Fakta Jokowi Ditekan Partai Koalisi

Abadikini.com, JAKARTA – Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan tudingan dugaan mahar Rp500 miliar dari Sandiaga Uno kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) adalah kebohongan alias hoaks.

Andre justru menyebut fakta yang nyata di depan mata adalah perubahan pilihan bakal calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo lantaran mendapat tekanan dari partai politik pendukung dan kelompok tertentu.

Itu terjadi ketika Jokowi menggugurkan nama Mahfud MD sebagai pendampingnya dan lebih memilih Ketua MUI sekaligus Rais Aam PBNU Ma’ruf Amin pada detik akhir.

“Pak Mahfud itu fakta bahwa presiden Jokowi ditekan oleh partai politik maupun oleh kelompok tertentu sehingga beliau sudah memilih Pak Mahfud, tapi karena tekanan, beliau takut lalu beliau memilih Kiai Ma’ruf. Itu fakta,” kata Andre di Jakarta, Kamis (16/8/2018) seperti dikutip dari cnnindonesia.

Pernyataan Andre ini juga untuk merespons pernyataan yang dilontarkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyinggung soal mahar politik di balik pemilihan bakal calon wakil presiden di Pilpres 2019.

Hasto menilai mahar politik lebih parah ketimbang dinamika politik di balik kegagalan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi. Menurut Hasto, munculnya mahar politik dalam penentuan bakal calon wakil presiden adalah kemunduran demokrasi.

Andre menyatakan Hasto seharusnya dapat membaca bahwa dugaan mahar Rp500 miliar dari Sandiaga adalah hoaks karena telah dibantah oleh PKS, PAN, dan juga Sandiaga. Bahkan, kata Andre, Partai Demokrat juga sudah menyatakan masalah tudingan tersebut selesai.

Sandiaga pun telah menyatakan siap memberikan klarifikasi kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait tudingan mahar Rp500 miliar tersebut.

“Kalau di tempat kami hoaks. Ya itu mas Hasto harus pahami, itu mahar hoaks. Bang Sandi menyampaikan siap mengklarifikasi ke Bawaslu. Nah, kalau kasus Mahfud MD itu kenyataan, fakta,” ujarnya.

“Pak Jokowi ditekan sama partai politik, presiden Jokowi ditekan oleh kelompok tertentu, sehingga presiden Jokowi takut, mengubah pendiriannya,” kata Andre melanjutkan.

Andre menyatakan kondisi ini menunjukkan bahwa koalisi yang dibangun Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto lebih solid dibanding dengan koalisi yang mengusung Jokowi. Menurutnya, bakal calon wakil presiden pilihan Prabowo, yakni Sandiaga dapat diterima para partai pengusung, PAN, PKS, dan Demokrat.

“Koalisi ini (Prabowo) menerima tanpa perlu ancam-mengancam gitu loh. Sehingga Presiden Jokowi takut, merubah pendiriannya,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One, Selasa (14/8), Mahfud MD mengungkapkan detik-detik dirinya batal dipilih sebagai pendamping Jokowi. Padahal, kata Mahfud dirinya sudah diberitahu oleh orang di lingkungan Istana Negara telah dipilih Jokowi.

Mahfud pun sudah diminta mempersiapkan segala berkas administrasi serta detail saat akan mendaftar ke KPU. Namun, menjelang pengumuman bersama ketua umum partai politik pendukungnya, Jokowi justru memilih Ma’ruf Amin. (ak.cnn)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker