Mantan Model Cantik Ini Nyaleg di Balikpapan, Minta Masyarakat Tolak Money Politik

Abadikini.com, BALIKPAPAN – Muda punya gaya. Muda berani maju angkat suara.

Ria Puspita (23), wanita kelahiran Balikpapan 1995 ini maju dalam kontestasi politik pemilu legislatif 2019.

Ya, namanya kini resmi terdaftar di KPU Balikpapan sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Bulan Bintang (PBB).

Panggung politik bagi perempuan yang dulunya aktif di dunia modeling ini merupakan hal baru baginya.

Kendati demikian, ia tak lantas minder untuk memenangkan hati masyarakat Balikpapan Tengah, bersaing dengan para caleg lainnya.

“Tapi tidak bagiku, karena mungkin Tuhan sudah memberikan jalan kepada saya. Ria kamu harus membantu kotamu, ya, Balikpapan,” tutur perempuan berhijab seperti dilansir dari TribunKaltim, Minggu (29/7/2018).

Menurut Ria, sudah saatnya kaum muda bersuara.

Kehadirannya tak lain untuk memberikan motivasi kepada anak muda untuk berani berbuat.

“Walaupun di umur yang masih muda, kita harus memberikan hal yang positif bagi siapapun terutama masyarakat,” katanya.

Langkahnya maju ke dunia politik tentu mendapat dukungan dari keluarga dan kerabatnya, namun tak sedikit yang nyinyir mengetahui dirinya maju jadi caleg.

“Kamu masuk dunia politik karena ingin mendapatkan uang ya?’ begitulah singgungan yang kadang ia dengar.

Baginya, maju di kontestasi politik merupakan dedikasi dan pengabdian kepada negara dan masyarakat, bukan soal uang.

“Banyak sekali suara masyarakat yang tidak pernah didengar para wakil rakyatnya. Saya ingin berkata kepada masyarakat, jangan pernah mau menerima money politic,” serunya.

Menurutnya, kebanyakan oknum yang maju jadi caleg dengan cara menghamburkan uang (money politic) tidak akan pernah bekerja untuk masyarakat.

Melainkan bekerja untuk menebalkan kantong mereka sendiri.

Mengembalikan modal yang telah ia keluarkan sebelumnya.

“Percaya atau tidak. Suara kita dibeli dengan Rp 200 ribu hari ini, mungkin besok suara kita tidak didengar lagi. Karena apa? Suara kita sudah di beli dengan mudah,” ungkapnya.

Ia meminta agar masyarakat membantu para caleg, dengan tidak menerima uang atau hadiah yang berbau money politic.

“Bantulah kami para calon anggota dewan untuk bekerja. Bukan malah membantu anggota dewan menebalkan kantong masing-masing,” ucapnya.

Anggapan masyarakat yang berkata dunia politik itu kejam. Tak menyurutkan langkah Ria, sapaan akrabnya.

Mentalnya sebagai perempuan yang tegar terasah dari pengalaman hidupnya.

Bakatnya tampil di muka umum, terlihat sejak ia duduk di bangku SMA. Mulai dari pernah jadi atlet bulu tangkis dan voli.

Hingga pada tahun 2013 memutuskan nyemplung di dunia fashion.

Ia pernah menjadi miss Suzuki 2013, jadi model trend rambut Rudy Hadiauarno, yang paling ia banggakan yakni pernah mewakili Balikpapan di ajang fashion show di Bali memeragakan busana adat Kalimantan.

“Membawakan salah satu baju khas dari Balikpapan, iya, batik ampek,” tuturnya.

Pengalaman hidup merupakan pelajaran berharga untuk bangkit jadi pribadi yang lebih baik. Ia tak malu mengakui bahwa dirinya seorang janda.

Kendati berusia muda, Ria telah dikarunia 2 orang anak.

Pada tahun 2014, ia memutuskan nikah muda.

Umurnya saat itu sekitar 19 tahun. Bahtera rumah tangganya harus menemui titik akhir pada 2017 lalu. Ia resmi bercerai dengan suaminya.

Pada saat perpisahan itulah jadi titik hancur bagi dirinya. Namun perlahan ia bangkit. Memperbaiki diri dan mentalnya.

Menjadi single parent, merawat kedua anaknya, bercita membesarkan buah hatinya, itulah tekadnya.

“Semua orang tentu pernah menemui kegagalan. Bagi saya itu pelajaran. Saat kita bangkit, percayalah bahwa kita jadi manusia setingkat lebih baik dari sebelumnya,” katanya. (ak.trb)

Sumber: TribunKaltim

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker