Sinopsis Film Danur 2: Maddah, Kisah Risa Saraswati Di Rumah yang Tak Kalah Angker!

Abadikini.com, JAKARTA- Film Danur yang pertama dianggap sebagai salah satu film yang membangkitkan film horror di Indonesia.

Film tersebut berhasil ditonton oleh 2,7 orang penonton. Diangkat dari novel berjudul sama karangan Risa Saraswati, kini film yang kedua telah menyapa para penonton Indonesia.

Film yang kedua ini melanjutkan cerita Risa di film pertama. Lihat sinopsisnya seperti yang dilansir dari flickmagazine.com! Tak lagi di rumah nenek, kali ini Risa menemukan kejadian gaib di rumah tanten\nya.

Risa Prilly Latuconsina) mencium bau danur tatkala bertandang ke rumah Tante Tina (Sophia Latjuba) dan Om Ahmad (Bucek) yang dikisahkan baru saja pindah ke Bandung.

Semenjak kedua orang tuanya dinas ke luar negeri, Risa beserta adiknya, Riri (Sandrinna Michelle Skornicki), memang kerap mampir ke rumah mereka.

Hal tersebut dilakukan demi membunuh sepi dan sekalian menjaga tali silaturahmi.

Namun ketenangan Risa mulai terusik tatkala sepupunya, Angki (Shawn Adrian), menaruh kecurigaan ada sesuatu yang tidak beres di rumah mereka.

“Abdi teh ayeuna gaduh hiji boneka,” potongan lirik Boneka Abdi dari Tanah Pasundan itu kini buat bulu kuduk berdiri. Sejak Danur: I Can See Ghostsdiluncurkan tahun lalu, lagu itu punya kekuatan tersendiri untuk menakuti pendengarnya.

Kini, Danur kembali. Film dari rumah produksi MD Pictures tersebut masih dibintangi Prilly Latuconsina yang berperan sebagai Risa. Kini Risa menghadapi teror baru.

Risa dan adiknya, Riri (Sandrina Michelle) mengunjungi rumah kerabat. Rumah itu ditinggali Ahmad (Bucek), Tina (Sophia Latjuba) dan anak mereka, Angki (Shawn Adrian).

Kejadian aneh mulai terjadi. Angki merasa ada yang tidak beres dengan rumahnya, meminta bantuan Risa. Awalnya, Risa tak merasa apapun hingga merasakan sendiri teror mengerikan tersebut.

Dalam film kedua ini, Peter, Hans, Hendrick, William dan Johnsen, kelima hantu anak tidak berperan telalu besar. Beberapa karakter juga terasa ‘hampa’ kehadirannya. Tanpa kehadiran karakter-karakter tersebut film akan berjalan dengan semestinya.

Sang sutradara, Awi Suryadi banyak menghadirkan gambar-gambar indah. Sayangnya, terlalu banyak shot-shot ekstrem, seperti gambar yang diputar 180 derajat dan pengambilan gambar dengan sudut miring bikin sedikit pusing.

Selebihnya, Danur: Maddah, mengandalkan suasana hening dengan scoring yang menanjak naik sebelum adegan menakutkan. Film yang telah tayang sejak 28 Maret 2018 itu masih bisa dinikmati dan sayang dilewatkan oleh mereka yang telah menjadi pemirsa di film pertama atau membaca bukunya. (ak/trib)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker