Kemenangan Abdul Fattah al-Sisi Menjadi Presiden Mesir, Dinodai Politik Uang

Abadikini.com, KAIRO – Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi kembali dipercaya rakyatnya untuk memimpin negara tersebut. Berdasarkan penghitungan cepat hasil pemilihan umum kemarin, sekitar 92 persen dari 25 juta penduduk Mesir memilih al-Sisi untuk menjadi presiden lagi untuk periode kedua.

Sisi berhasil mengalahkan satu-satunya kandidat saingan dari partai tidak terlalu dikenal yakni Moussa Mustafa Moussa. Moussa sempat menyatakan dukungannya terhadap Sisi namun di detik-detik terakhir dia memutuskan untuk ikut pencalonan pemilu. Sementara itu, kandidat potensial lain yang menjadi lawan Sisi tidak lolos atau ditangkap jelang pemilu.

Dalam pemilu ini, penduduk Mesir diwajibkan untuk memberikan suara. Bagi yang golput maka akan didenda sebesar 500 Pound Mesir atau Rp 389 ribu, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Komisi Pemilihan Umum pun memberikan perpanjangan waktu selama satu jam bagi warga untuk memberikan suara.

Ada beberapa laporan yang menyatakan bahwa beberapa orang ditawari sejumlah uang dan makanan untuk ditukar dengan suara mereka. Selain itu, warga pun dijanjikan peningkatan pelayanan publik apabila memilih Sisi dalam pemilu.

Meski demikian, juru bicara kampanye Sisi mengatakan bahwa itu semua satu juta persen merupakan proses demokrasi.

“Buktinya sekarang adalah semua warga Mesir, baik yang muda atau tua, telah memutuskan untuk memberikan suara. Mereka akan menjadi saksi bahwa negara kami akan menjadi negara yang kuat,” katanya lewat Facebook, dikutip dari laman BBC, Kamis (29/3/2018).

Sisi adalah panglima militer yang memimpin penggulingan kepemimpinan presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis, Muhammad Mursi, pada 2013 lalu. Saat itu, terjadi demonstrasi besar-besaran dari rakyat sipil mendesak Mursi turun dari jabatannya. Sisi kemudian menjadi presiden selepas Mursi digulingkan. (leo.ak/mdk)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker