Fadli Zon: Kok Bisa Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan Terbaik Dunia?

Pokok Artikel
  • Predikat Menteri Terbaik merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu orang menteri dari seluruh negara di dunia setiap tahunnya.
  • Penghargaan terhadap perempuan yang akrab disapa Ani itu diberikan langsung oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum.

Abadikini.com, JAKARTA- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon heran dengan penghargaan internasional yang diterima oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.

Menurut Fadli, penghargaan yang diterima mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu justru bertolak belakang dengan kinerjanya di kabinet.

“Kok bisa jadi menteri keuangan terbaik ketika target tak ada yang tercapai (pertumbuhan dan pajak), subsidi dicabuti, impor naik, utang melonjak,” ujar Fadli melalui akun Twitter-nya, Senin (12/2/2018).

Sri Mulyani sebelumnya menerima penghargaan sebagai Best Minister in the World Award atau Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia dalam acara World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab.

Predikat Menteri Terbaik merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu orang menteri dari seluruh negara di dunia setiap tahunnya.

Penghargaan terhadap perempuan yang akrab disapa Ani itu diberikan langsung oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum.

Proses seleksi dalam menentukan predikat Menteri Terbaik dilakukan oleh lembaga independen Ernst & Young dan diselenggarakan oleh World Government Summit.

Melalui predikat ini, Sri Mulyani sekaligus menjadi yang pertama dari menteri-menteri lain di kawasan Asia untuk penghargaan tersebut.

Predikat Menteri Terbaik ini dipersembahkan Sri Mulyani bagi 257 juta rakyat Indonesia dan 78.164 jajaran Kementerian Keuangan yang telah bekerja keras menjaga serta mengelola keuangan negara

Pihak penyelenggara menjelaskan, acara World Government Summit merupakan pertemuan tahunan yang melibatkan pimpinan pemerintahan seluruh dunia dalam suatu forum dialog global.

Topik yang diangkat dalam forum ini di antaranya proses pemerintahan dan kebijakan publik, yang kemudian dikaitkan dengan perkembangan teknologi, inovasi, dan topik lainnya.

Acara yang dihadiri lebih dari 4.000 peserta ini bertujuan menjadikan forum sebagai ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara pejabat pemerintah, penentu kebijakan, pakar, dan pimpinan sektor swasta.

Hasil dari diskusi tersebut akan dijadikan bahan untuk melihat tren masa depan sekaligus implikasinya bagi masalah kemanusiaan. (ak/kom)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker