Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin Pamer Skill Silat di Hadapan Pendukungnya

Abadikini.com, BANDUNG  – Politisi PDIP dan sekaligus calon gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin memamerkan aksi pencak silat di depan para simpatisannya saat berkunjung ke Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Unjuk aksi pencak silat ini dilakukan Kang Hasan di pinggir Sungai Citarum yang berada di Kampung Kampung Cijeruk, Desa Bojongsari, Kabupaten Bandung, Jumat (9/2/2018).

Ratusan penonton yang terdiri dari warga, pendukung dan simpatisan Hasanuddin Anton Amanah (Hasanah) berdecak kagum saat Kang Hasan beraksi sambil diiringi oleh iringan musik pencak silat.

“Tidak perlu belajar taekwondo, tak perlu judo, bisa silat juga bisa jago. Ini kebudayaan kita yang harus dilestarikan,” kata Kang Hasan.

Menurutnya, silat itu silaturahmi, olahraga dan menjaga negara kesatuan Indonesia. Keahlian olahraga bela diri yang pernah ditampilkan di Markas UNESCO Paris tahun lalu itu sudah digelutinya semasa kecil.

“Dari sejak kecil sudah belajar pencak, dari belajar sampai melatih silat ke Prancis dan Belanda. Saya hanya sebatas petani, sampai jadi jenderal sampai sekarang nyelonong jadi gubernur (pencak silat tetap dilestarikan),” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Kang Hasan juga menabuh kendang mengiringi pesilat cilik yang beraksi di hadapan ratusan orang. Usai menabuh kendang, aksi nya itu dilanjutkan di atas perahu yang ada di aliran Sungai Citarum. Sebelumnya, ia juga blusukan di pasar kaget yang berada di Kecamatan Bojongsoang.

Karena lokasi pertunjukan pencak silat itu tidak jauh dari aliran Sungai Citarum, Kang Hasan juga turut mengomentari permasalahan Sungai Citarum yang saat ini menjadi fokus pembenahan oleh pemerintah pusat.

Menurutnya, ada tiga permasalahan yang harus segera diselesaikan, pertama harus mampu mengatasi banjir, kedua mampu mengatasi dan mengurangi endapan lumpur dari hulu sampai hilir, tiga polusi, limbah dan sampah.

“Untuk masalah ini harus mampu melakukan pendekatan kepada masyarakat dan pabrik-pabrik yang membuang (limbah) ke aliran Sungai Citarum. Harus kita dekati, berikan edukasi supaya limbah tidak dibuang ke Citarum,” jelasnya.

Selain itu, kompartemen (tatanan pemerintahan) dari pusat, kabupaten, provinsi harus dilakukan koordinasi sebaik-baiknya, agar dalam pembenahannya dapat dilakukan satu tangan (satu intruksi), untuk mengendalikan seluruh lingkungan hidup, khususnya Citrum.

“Citarum harus dijaga, dibereskeun (dibereskan), jangan dibuang ke Citarum, jangan mengotori sungai karena akan digunakan. Jaga hutan, jaga Jabar, jaga RI,” terangnya.

Ia memandang, saat ini upaya yang dilakukan pemerintah, menurut hematnya sudah ada, namun belum optimal dan tidak seimbang dengan anggaran yang dikeluarkan.

“Perlu ketegasan, penegakan hukum. Sangat bisa! (penanganan Citarum) Tapi butuh waktu, saya lihat misalnya pembuangan limbah, ketika ditangani panglima Kodam III Siliwangi dan dikerahkan para prajuritnya kan ada perubahan,” bebernya.

Salah satu warga Bojongsoang, Dede Firmansyah (34) berujar, tahun ini merupakan tahun politik dan akan dihelat pemilihan Gubernur Jabar. Sebagai warga yang tinggal di dekat aliran Sungai Citarum, ia berharap semoga, janji-janji penataan yang kerap dilakukan oleh Bacagub Jabar tidak hanya sekedar visi dan misinya saja.

“Semoga jika terpilih, siapapun, dengan kerja nyatanya. Menuntaskan segala masalah Citarum, kami tinggal di dekat Citarum kerap disalahkan karena dianggap sering buang sampah ke Citarum. Padahal notabene yang membuang sampah kesini adalah warga luar. Pabrik juga, harus ditindak tegas,” pungkasnya. (leo.ak/ts)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker