Cari Tersangka Demo GMBI, Kapolres: Kita Akan Cari Sampai Mentok!

Abadikini.com, BEKASI- Tim penyidik Polrestro Bekasi Kota memeriksa sejumlah pimpinan organisasi masyarakat atau Ormas yang terlibat dalam aksi demo ricuh di depan kantor Wali Kota Bekasi pada Kamis, 25 Januari 2018. Pemeriksaan secara maraton ini dilakukan untuk menentukan tersangka utama dalam bentrokan massa yang melukai 25 warga.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengatakan, agenda pemeriksaan dilakukan selama dua hari mulai hari ini, Selasa, 30 Januari 2017 hingga Rabu, 31 Januari 2017.

“Hari ini kami akan panggil pimpinan ormasnya untuk dimintai keterangan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto di Bekasi, Selasa, 30 Januari 2018.

Lebih lanjut Indarto menegaskan pihaknya belum menentukan tersangka dalam kericuhan ini. Kata Indarto, penetapan tersangka harus disokong oleh alat bukti dan fakta-fakta yang kuat.

“Pasti akan saya tingkatkan ke tersangka. Tapi kalau itu belum ada kita akan cari, gali sampai mentok. Mentok itu tinggal dua, alat buktinya ada atau tidak ada, kalau ada naik tersangka, kalau tidak berarti kita hentikan,” ujarIndarto.

Awalnya unjuk rasa dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) rencanya melakukan orasi selama 15 menit. Belum usai berorasi, salah satu massa dari lima ormas lainnya yang berada di lokasi sama melemparkan botol air mineral ke arah kelompok GMBI yang berujung bentrokan.

“Unsur provokator kalau di KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) itu Pasal 160. Itu juga kami dalami. Informasi itu ada, tetapi fakta-faktanya kami belum dapat utuh,” ucap Indarto.

Menurut Indarto, selain pimpinan ormas, sejumlah pejabat Pemerintahan Kota Bekasi juga akan dimintai keterangan.

“Sepanjang itu ada urgensinya untuk mendukung penyidikan pasti kita panggil, siapapun juga. Pokoknya nanti ketika ada relevansinya, kita akan mintai keterangan,” kata Indarto.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meyakini provokator bentrokan antara pendukungnya dengan ormas GMBI berasal dari luar daerah. Rahmat membantah mengerahkan massa tandingan hingga bentrokan itu pecah.

“Kalau ada ormas lain, kantor Pemkot Bekasi ini kan milik rakyat. Masyarakat yang berkoitmen menjaga semangat keberagaman di Kota Bekasi, itu sah saja. Itu adalah bentuk kebersamaan. Kalau insiden itu orang dari luar Kota Bekasi,” kata Rahmat di Bekasi, Senin, 29 Januari 2018.

Menurut dia, pemicu bentrokan yang melukai lebih dari 20 warga itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak berkomitmen pada deklarasi keberagaman di wilayah itu. (ak/krim)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker