Kejutan Pilkada Serentak 2018, Erwin Manoppo: Yang Pasti dalam Pilpres 2019 Cuma Ketidakpastian

abadikini.com, JAKARTA – Aktivis Dimensi Centre Erwin Manoppo mengatakan, pola koalisi pada Pilpres  2019 akan berbeda dengan 2014 silam. Menurutnya hal ini dapat dilihat dari koalisi saat ini, sangat susah untuk dikatakan tetap konsisten hingga 2019 mendatang.

Menurut Erwin, awalnya semua kalangan menduga lanskap politik di Pilkada DKI Jakarta akan berpengaruh pada poros koalisi yang terbentuk di Pilkada Serentak 2018 atau bahkan akan bertahan sampai pada Pilpres 2019. Lanskap politik Pilkada DKI Jakarta, kata Erwin, sudah basi dan kadaluwarsa di awal 2018.

“Pola koalisi katakanlah seperti di Pilgub DKI Jakarta sudah tidak lagi, nampak di Pilkada sekarang ini. Bahkan di Jawa Timur Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa berkoalisi dengan PDI Perjuangan,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (12/1/208) malam.

Erwin menambahkan, memang apa yang terjadi Pilkada Jawa Barat 2018 polanya hampir sama dengan di DKI Jakarta yang diisukan sebagai gambaran Pilpres 2019. Namun, kata Erwin, hal itu tidak mencerminkan konsistensi mereka dalam membangun koalisi. Salah satunya adalah sosok Cagub Deddy Mizwar, yang memiliki fakta integritas yang akan mendukung presiden yang diusung oleh Demokrat, dan Koalisinya.

“Padahal jelas Deddy Mizwar itu dia pendukung Prabowo,” kata Erwin.

Maka dengan demikian, lanjut Erwin, fakta politik di Pilkada tidak lagi mencerminkan Pilpres nantinya. Jadi pola koalisinya akan berubah lagi seperti 2014. Tidak hanya itu, Erwin menduga akan sangat berbeda peta politiknya, bahkan calon presiden pun belum tentu Prabowo dengan Joko Widodo.

“Sangat tidak menjamin koalisi 2014 akan terulang lagi,” ujarnya.

Lanjut Erwin, memang dengan presidential treshold sebesar 20 persen memunculkan dua calon presiden saja sangat besar peluangnya, seperti halnya pada Pilpres 2014. Namun pola koalisinya dipastikan berbeda, dan bisa juga melahirkan tiga pasangan.

“Bahkan, ekstrimnya sangat mungkin Prabowo berkoalisi dengan Joko Widodo. Hal yang tidak mustahil, seperti di Jawa Timur juga terjadi yang agak aneh karena yang pasti dalam politik cuma ketidakpastian,” pungkasnya. (beng.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker