Ujian Hidup Janda Korban Kecelakaan Kerja Nafkahi 5 Anak yatim

Abadikini.com, ACEH UTARA – Menafkahi lima orang anak yang masih kecil setelah ditinggal mati oleh sang suami terasa amat berat bagi Safriana (30) warga Desa Peunayan Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Apalagi dengan kondisi ekonomi di zaman now, membesarkan lima buah hati tentu membutuhkan keuangan yang stabil.

Selasa siang (9/1/2018), didampingi Kadus Na Bahagia, Murdani, Safrina dan kelima anaknya menyambut kedatangan awak media dan tokoh masyarakat Aceh Utara, Tgk Abdul Manan HS di halaman rumah.

“Suami saya meninggal dalam kecelakaan bawa material dari Banda Aceh” tutur Safrina kala mengisahkan kejadian naas yang menimpa sang suami, M. Yusuf Yakub medio bulan Agustus tahun lalu. Sebagai tulang punggung ekonomi keluarga, almarhum hanya bekerja sebagai supir truk pada perusahaan lokal. Tak ada asuransi, kata dia, konon lagi pesangon.

“Pak haji dari Abad Jaya ada membantu biaya duka dan baju lebaran untuk anak-anak. Asuransi tidak dikasih oleh Jasa Raharja karena suami saya katanya mengalami kecelakaan tunggal” ucap lirih Safrina.

Sebagai ahli waris, Safrina mengaku tidak mendapatkan kompensasi apapun atas kecelakaan kerja yang menimpa suaminya.

“Tidak punya” kata Safrina singkat, saat ditanyakan apakah suaminya memiliki kartu jaminan sosial kematian atau kecelakaan kerja.

“Ada saya dapat bantuan, cuma dari PKH (Program Keluarga Harapan-red). Pihak perusahaan katanya anak-anak disekolahkan, tapi justru wali kelas mereka yang kasih uang jajan biar mereka tetap pergi sekolah” imbuhnya. Tiga anaknya sedang mengenyam pendidikan di sekolah dasar kelas 1, 5 dan 6. Anak keempat berusia tiga tahun dan sibungsu baru berumur 3 bulan.

Dirumah beratapkan daun rumbia dan berdinding papan yang kian lapuk karna dikeruk rayap, Safrina mengaku tetap tegar menghadapi cobaan.

“Rumah ini kalau turun hujan, atapnya bocor. Kami butuh tempat berteduh untuk hidup layak. Saya berharap pemerintah dapat membantu rumah untuk kami” harap janda yang terus menenangkan sibungsu dalam gendongan.

Kadus Murdani mengaku prihatin dengan kondisi warganya itu. Kepada wartawan ia menyebut kondisi keluarga anak yatim ini selain masuk kategori miskin juga ditinggal tanpa harta warisan.

“Beliau ini tak punya apa-apa, baik itu tanah sawah maupun ternak peliharaan yang bisa jadi sumber ekonomi. Material untuk bangun rumah juga sumbangan dari kerabat” ungkap Kadus Murdani.

Menanggapi hal tersebut, Tgk Abdul Manan berharap pemerintah turun langsung melihat kondisi masyarakat.

“Kecamatan Nisam termasuk daerah pelosok dan tentu butuh perhatian ekstra karena biasanya jarang terpantau. Kita hanya bisa membantu semampu kita serta mencoba menyampaikan hal ini pada pihak terkait. Kita berharap Bupati Aceh Utara melalui perangkat teknis dapat membantu mengatasi persoalan ini” ujar Tgk Manan yang juga politisi Partai Bulan Bintang Aceh Utara. (selly.ak)

Penulis: Dee Hidayat

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker