Aqua Ancam Pedagang Yang Jual Le Minerale, KPPU : Masih Banyak Pedagang Lain Yang Terintimidasi

abadikini.com, JAKARTA- Tim Investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berkesimpulan bahwa pihak Aqua bersalah dalam kasus dugaan monopoli dan persaingan tidak sehat, yang hasil persidangannya akan akan diputuskan oleh KPPU pada pekan depan. 

Ketua Tim Investigator KPPU Arnold Sihombing mengatakan bahwa pihaknya menemukan banyak bukti kesalahan Aqua.

Kata Arnold, Aqua bersalah karena sistem penjualan dari distributor ke pedagang dengan cara jual putus. Artinya dengan sistem ini, tida ada lagi ikatan antara pedagang dengan PT Tirta Investama selaku produsen Aqua dan PT Balina Agung Perkasa selaku distributor Aqua.

“Jadi untuk apalagi mereka mengatur dagangan pedagang kalau sistem yang mereka berlakukan adalah jual-putus?” ungkap Arnold Sihombing dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/12).

Sementara anggapan pihak Aqua bahwa hanya Toko Chunchun yang menjadi korban dalam kasus ini disangkal oleh Arnold. Menurutnya, banyak toko lain yang mengalami intimidasi dalam kasus ini. 

“Setelah kami lakukan investigasi, masih banyak pedagang lain yang terintimidasi. Mereka berharap diberi kebebasan untuk jual produk apapun,” sambungnya.

Arnold mencatat ada sebanyak lima pemilik toko yang selama bersaksi di sidang KPPU merasa dirugikan oleh pihak Aqua. Sebagian besar mereka dipaksa untuk menandatangani pernyataan untuk tidak menjual produk Le Minerale.

Kelima pemilik toko itu antara lain, Yatim Agus Prasetyo pemilik Toko Vanny alias Chunchun, Julie pemilik Toko Yania, Irwan pemilik Toko Sinar Jaya, Edi pemilik toko Noval dan Handy pemilik Toko Sumber Jaya/Country Food. 

Kebanyakan dari pemilik toko ini kecewa lantaran ada ancaman dari Aqua jika mereka tetap menjual Le Minerale. Ancaman itu berupa penurunan status dari SO menjadi WS.

“Mereka mengaku kecewa dengan tindakan monopoli Aqua,” tutup Arnold. (beng.ak) 

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker