Penyelamatan Golkar, Akbar Tanjung Desak DPP Golkar Segera Gelar Munaslub

abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tengah terbelit kasus dugaan korupsi KTP elektronik (KTP-el). Politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung menyarankan pengurus DPP Golkar segera menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

“Yang paling efektif, paling memiliki legitimasi tinggi dan efektif melalui Munas,” kata Akbar, Sabtu (18/11/2017).

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar itu lantas mengungkapkan hasil survei, yang menunjukkan elektabilitas Partai Golkar menurun, dengan raihan enam persen.

“Kalau kurang dari empat persen maka Golkar tidak akan memiliki perwakilan di DPR, karena di bawah ambang batas,” ujar mantan Menteri Sektetaris Negara era Presiden BJ Habibie itu.

Idealnya, sosok Novanto diganti dengan kader Golkar yang tak dibebani masalah hukum. Selain itu, pemimpin Partai Golkar menurut Akbar harus membawa tema baru dan tidak berkepentingan pribadi.

Meski tak detail menjelaskan tema baru atau kepentingan pribadi yang dimaksud, ia optimis citra Golkar akan kembali membaik jika seluruh kader berjuang dan komitmen membawa perubahan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Kepada Novanto, Akbar menyarankan agar lebih fokus menjalani proses hukum. Terlebih menurut Akbar, nama sejumlah perusahaan keluarga Novanto disebut terlibat proyek KTP elektronik pada persidangan.

Novanto ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi E-KTP. Dia diduga telah menguntungkan diri sendiri dan korporasi dari megaproyek tersebut.

Namun, sepanjang proses penyidikan Novanto tidak bersikap kooperatif. Dia empat kali menolak diperiksa penyidik, tiga kali sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo dan satu kali sebagai tersangka.

KPK akhirnya mengeluarkan surat penangkapan terhadap Novanto, Rabu (15/11/2017). Namun, penyidik tidak menemukan Novanto saat mendatangi kediamannya di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sempat menghilang sejak Rabu malam, Novanto tiba-tiba muncul dan mengaku siap menyerahkan diri ke KPK pada Kamis petang. Namun, mobil Toyota Fortuner dengan nomor polisi B 1732 ZLO yang ditumpangi Novanto mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Jakarta Barat, Kamis (16/11/2017) malam. Akibat kecelakaan itu, Novanto dibawa ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau untuk mendapat perawatan.

Kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan, kondisi  Novanto mulai membaik. “Ada perbaikan (kondisi Novanto), tetapi tidak stabil. Masih naik turun,” ungkap kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi, Sabtu (18/11/2017) malam.

Fredrich menyebut, salah satu yang tak stabil yakni kadar gula darah Novanto. Menurutnya, sesuatu indeks yang naik turun itu justru berbahaya.

Kendati begitu, ia masih memercayai tim dokter yang menangani Novanto di RSCM. Fredrich menyerahkan proses penyembuhan Novanto kepada tim dokter.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Novanto pada Jumat (17/11/2017) malam sudah menjalani serangkaian tes pemeriksaan umum, MRI, hingga tes CT-Scan. Hasil tes medis, analisa, dan kesimpulan dokter akan menjadi pertimbangan untuk mengambil langkah selanjutnya.

 

(gubr.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker