Presiden Korsel ke Jakarta Temui Jokowi, Minta Dukungan Hadapi Korut

abadikini.com,  JAKARTA – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, akan meminta dukungan atas kebijakannya dalam menghadapi Korea Utara saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di sela kunjungannya ke Indonesia pada 8-10 November mendatang.

“Presiden Moon meminta Presiden Jokowi untuk mendukung kebijakannya terhadap Korut yang tak hanya menekankan sanksi, tapi juga dialog dan bantuan kemanusiaan. Saya kira ini sepaham dengan pandangan Presiden Jokowi,” kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri RI, Edi Yusup, di Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Edi mengatakan, krisis di Semenanjung Korea adalah isu penting bagi Indonesia karena dapat mempengaruhi keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara. Karena itu, Indonesia membuka diri untuk menjadi mediator penyelesaian krisis tersebut jika pihak yang terlibat meminta.

Menurut Edi, sejumlah negara melihat Indonesia bisa menengahi konflik di kawasan tersebut karena sebelumnya mampu mempertemukan para perwakilan dunia, termasuk Korut, dalam kerangka ASEAN.

“Krisis Semananjung Korea kan bukan hanya menyangkut Korsel dan Korut saja, tapi ada China, Jepang, Rusia, dan lain-lain. Jadi bukan hanya dilihat memiliki hubungan historis dengan Korut, tapi Indonesia juga dilihat bisa mempertemukan pemimpin dunia dalam kerangka ASEAN maupun Asean Regional Forum,” kata Edi.

Selain isu Semenanjung Korea, Moon dan Jokowi juga akan membahas penguatan hubungan bilateral antara kedua negara, terutama dalam hal perdagangan, investasi, ekonomi, dan percepatan industrialisasi.

Jokowi dan Moon pun akan membahas penguatan kerja sama bidang industri, petrokimia, dan besi baja. Korsel juga dikabarkan akan membantu percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama dalam pembangunan transportasi seperti kereta api.

Menurut Edi, kedua pemimpin kemudian akan menandatangani tiga nota kesepahaman (MoU) yang mencakup kerja sama bidang perhubungan, kesehatan, dan industri.

 

Tak hanya itu, kedua pemimpin juga akan membahas sejumlah isu lain, seperti perlindungan WNI di Korsel. Tercatat, ada 34 ribu WNI yang bekerja sebagai TKI di Korsel, 4.000 di antaranya merupakan anak buah kapal.

Dia bahkan mengatakan, kedua negara akan membentuk kelompok kerja untuk membahas perlindungan ABK pada awal tahun 2018.

“Dengan kunjungan ini, kemitraan RI-Korsel juga akan ditingkatkan, yang semula hanya strategic partnership menjadi special strategic partnership. Dengan ini, frekuensi kerja sama dan intensitas komunikasi antara kedua pemerintah diharapkan akan semakin sering dan meningkat,” katanya.

Selain bertemu Jokowi, Moon juga akan menghadiri forum bisnis dengan sedikitnya 300 pengusaha. Dalam lawatan kali ini, Moon dikabarkan memboyong sejumlah konglomerat besar Korsel, seperti dari Lotte Group, Hyundai, KIA Group, serta CJ Group. (ak.leo/cnn)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker