Fenomena Mirror Imaging pada Taktik dan Pola Operasi Rahasia Intelijen dan Teroris

abadikini.com, JAKARTA – Ketika James Bond 007 meledak di pasaran entertainment, film yang menyuguhkan aksi agen rahasia yang melaksanakan operasi terselubung (covert  mission) itu jelas telah berhasil memikat perhatian para pemirsa.

Adegan pembunuhan yang dilakukan lewat cara-cara spektakuler dan keberhasilan operasi rahasia (secret mission) melalui teknik serta strategi mutakhir, meskipun, berlangsung secara sadistik, justru makin membius pemirsa. Pemirsa pun dibuat ketagihan untuk menonton sekuel James Bond 007 berikutnya.

Tak hanya James Bond 007, film lain yang bertema secret mission juga turut bermunculan seperti Mission Imposible.

Atau serial film X-File, yang sempat membius pemirsa layar kaca berkat tema ceritanya yang penuh rahasia, rumit, dan beresiko tinggi tapi berhasil dibongkar para tokohnya secara cerdas  meskipun para pemirsa kadang tetap dirundung tanda tanya.

Film-film yang berupaya menyuguhkan kisah secret mission seperti itu umumnya berdasar kisah nyata yang cukup populer namun tetap menjadi rahasia publik. Tak ayal, film model begini kerap menimbulkan penafsiran bermacam-macam tanpa diketahui ujung pangkalnya.

Misi secret mission yang digelar secara diam-diam oleh sebuah rezim pemerintahan atau oleh suatu organisasi tertentu umumnya memang bertujuan untuk menciptakan keterkejutan, kegemparan atau bahkan ketakutan secara akut, horor, sehingga akan menjadi pukulan telak bagi korbannya.

Ketika AS usai Perang Dunia II secara diam-diam menggelar sejumlah operasi untuk memanfaatkan para ilmuwan Nazi atau Jepang  guna memproduksi senjata-senjata mutakhir seperti senjata nuklir dan pembunuh massal lainnya ada satu tujuan jika senjata rahasia itu digunakan untuk melawan musuh bisa dipastikan musuhnya akan hancur.

Kekhawatiran sekaligus keinginan untuk menghancurkan musuhnya khususnya saat Perang Dingin berkecamuk mengakibatkan secret mission terus digelar hingga kondisi terkini.

Counter secret mission

Secara khusus tujuan secret mission yang kadang ditempuh lewat segala macam cara yang kadang jauh dari perikemanusiaan adalah membuat jera rival atau musuhnya.

Tapi sejarah menunjukkan ketika secret mission dilancarkan untuk menghantam sasaran yang diyakini sebagai musuh besar yang diperkirakan akan kapok dan hancur, secara tak terduga korban ternyata berhasil melancarkan serangan balasan melalui cara secret mission yang sama dan dilaksanakan melalui teknik lebih canggih dan mematikan counter secret mission: teror.

Sebagai contoh ketika Israel merasa sukses menghancurkan aksi teror yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok dari pejuang Palestina,Hizbullah, dan Hamas,  tanpa diduga kelompok pejuang yang dianggap sudah hancur itu ternyata berhasil melancarkan serangan balasan melalui cara secret mission serupa hingga membuat Mossad kalang kabut.

Sewaktu Israel berhasil menguasai Palestina melalui peperangan mereka belum berpikir bahwa kelompok-kelompok masyarakat yang merasa tertindas akan melaksanakan serangan balasan dengan cara baru, serangan rahasia yang kemudian diidentifikasi sebagai aksi terorisme.

Tindakan pejuang Palestina yang membajak pesawat komersial Israel dan bertujuan membebaskan rekannya dari penjara awalnya sempat membuat pemerintah Israel terperangah. Tapi akhirnya Mossad harus mengakui  jika  aksi secret mission yang dilancarkan para pejuang Palestina sebagai tindakan yang cerdas dan tak terduga.

Namun atas aksi pembajakan pesawat yang kemudian menjadi trend pejuang Palestina untuk menggencet Israel itu, selalu  mendapatkan tandingannya karena Israel terus membangun keamanan penerbangan dengan mendayagunakan Mossad yang dari kian hari menjadi makin mumpuni.

Covert mission yang kemudian dilancarkan Mossad terhadap aksi teror udara yang dilancarkan para pejuang Palestina akhirnya terbukti bisa diredam.

Meskipun cara-cara secret mission Mossad kadang-kadang menggunakan metode kejam yang melanggar HAM, pola secret mission seperti  itu ternyata   menjadi trend di berbagai negara.

Kultur secret mission ala Mossad yang muncul di berbagai negara memang bukan gejala aneh karena setelah Mossad terbukti mumpuni banyak negara yang  memanfaatkan jasa Mossad untuk mendidik personel agen rahasianya.

Senjata pemusnah massal

Akan tetapi ketika publik sempat terkagum-kagum terhadap aksi secret mission dinas rahasia yang bisa menyelamatkan ribuan nyawa itu, tiba-tiba berubah menjadi paranoid lagi saat sebuah rezim pemerintahan berambisi untuk memproduksi senjata pemusnah massal.

Upaya suatu negara untuk memproduksi senjata pemusnah massal baik berupa senjata kimia maupun nuklir memang akan sulit dicegah oleh agen rahasia melalui covert mission.

Namun  operasi secret mission yang dilancarkan agen rahasia setidaknya berhasil mendeteksi adanya industri senjata pemusnah massal itu. Sewaktu PD II berkobar, Jepang yang berhasil memproduksi senjata kuman bisa dideteksi dinas rahasia Sekutu yang  bertugas China.

Berkat bukti itu Jepang menjadi makin berhati-hati untuk menggunakan senjata kumannya lagi akibat adanya ancaman dari AS.

Sejarah peradaban dunia memang telah membuktikan bahwa misi covert mission yang diemban sebuah tim kecil entah itu agen rahasia atau bukan telah terbukti menjadi senjata yang efektif dan effesien untuk menghancurkan kekuatan musuh.

Tapi misi secret mission yang kadang salah informasi atau salah sasaran bisa menjadi malapetaka yang berkepanjangan bagi negara bersangkutan.

Ketika aksi penembakan misterius di gelar di Indonesia banyak dikecam karena kadang orang tak bersalah jadi korban akibat fitnah.

Pelanggaran HAM pun mulai diteriakkan meskipun masih terasa asing dan membuat pemerintah jadi gelagapan sewaktu menanggapinya.

Begitu pula ketika Irak terlanjur hancur akibat info salah dari secret mission yang pernah digelar dinas rahasia AS dan ternyata gagal menemukan bukti adanya industri senjata pemusnah massal. Kesalahan informasi dari secret mission  itu telah menciptakan melapetaka berkepanjangan yang sulit diatasi.

Misi dan operasi rahasia yang terus dilancarkan militer AS untuk memerangi terorisme global hingga keberhasilan membunuh Osama Bin Laden pun tetap tidak menyelesaikan masalah karena secret mission balasan yang dilancarkan para teroris juga terus berlangsung dan memakan korban.

Jadi ketika sebuah tim yang mengatasnamakan negara sedang sibuk merancang operasi rahasia, tanpa diduga tim lain yang akan menjadi sasaran dan sering dicap teroris juga sedang merancang operasi  tandingan sebagai penangkalnya. Maka tak mengherankan jika publik dunia akan selalu terperangah oleh secret mission yang dlancarkan para pelaku teror yang diluar dugaan dan jauh dari perikemanusiaan.

Serangan teror yang terjadi pada 11/9/2001 dan berhasil menghancurkan gedung kembar di WTC New York  dan sekaligus memporak-porandakan Pentagon yang dirancang secara rahasia oleh kelompok Al –Qaeda pimpinan Osama Bin Laden telah berhasil membuktikannya.

Operasi rahasia militer AS dan CIA secara diam-diam telah dipelajari secara cermat kelemahannya untuk kemudian dilancarkan serangan balasan berupa secret operation  yang lebih mutakhir atau sekian langkah lebih maju dibandingkan apa yang telah dilakukan oleh intelijen dan militer Amerika-Israel.

Korban secret mission umumnya akan bangkit dan belajar dari apa yang telah mereka alami. Maka tak mengherankan jika secret mission yang merupakan serangan balasan dari para pelaku teror di masa mendatang akan makin canggih, spekatakuler, dan menjadi mesin pembunuh, killing machine, yang sangat  mematikan meskipun tokoh utama teroris seperti Bin Laden telah tumbang.

Kematian Bin Laden bahkan menjadi energi para pelaku teror untuk merancang dan melancarkan aksi teror berdasar operasi-operasi rahasia yan pernah dilakukan oleh milter dan intelijen  Amerika-Israel.

Seperti bumerang, taktik dan strategi tempur serangan balasan dari  para teroris yang mengadopsi taktik dan strategi covert operation AS-Israel  telah menjadi senjata makan tuan. (gubr.ak/iso)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker