Sri Mulyani Sebut Partisipasi Perempuan Indonesia dalam Jabatan Publik Masih Rendah

abadikini.com, JAKARTA – Keikutsertaan perempuan dalam jabatan publik, legislatif, eksekutif, maupun yudikatif masih rendah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut keterwakilan perempuan  di DPR hanya berkisar 17 persen.

Padahal, dalam undang-undang legislatif menyatakan bahwa calon legislatif perempuan memiliki kuota sebanyak 30 persen. Sri mengatakan, hanya ada 23 kabupaten/kota yang berhasil memenuhi kuota 30 persen itu.

“Selebihnya, representasi perempuan di berbagai daerah kurang dari 19 persen,” kata Sri Mulyani kepada anggota Kesatuan Perempuan Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu, (27/8/2017).

Ia mengatakan, di dunia hanya beberapa negara saja yang bisa memenuhi kuota 30 persen. Salah satu negara paling tinggi dengan jumlah keterwakikan perempuannya adalah negara Nordic.

“Negara Nordic itu seperti Norwegia dan Selandia Baru. Itu jumlahnya sekitar 41 persen,” ujar Sri Mulyani.

Sedangkan Amerika Serikat hanya bisa mengisi kursi parlemennya dengan 28 persen perempuan. Sementara negara di Asia tidak lebih dari 19 persen.

“Kendalanya karena keluarga masih belum mendukung perempuan untuk aktif di jabatan publik, legislatif, eksekutif maupun yudikatif,” ungkapnya.

Tak hanya itu, sosial kultural yang berkembang di Asia juga masih tinggi. Sementara di beberapa negara keterwakilan perempuan masih terbentur dengan peraturan.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap perempuan bisa menunjukkan kemampuannya kepada siapapun. Perempuan juga dituntut memiliki pikiran dan tindakan yang baik.

“Kalian harus menunjukkan kalau kalian layak dari laki-laki. Jadi, kalian dipilih karena untuk memenuhi kuota tapi memang kalian bagus,” pungkasnya. (ber.ak/mt)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker