Mahasiswi UIN Sultan Tahaha Saifuddin Jambi ini Lolos Seleksi Studi ke Australia

abadikini.com, JAMBI – Irma Septiama (21) patut berbangga diri karena menjadi salah satu mahasiswa yang mewakili Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (UIN) Jambi pada kegiatan Student Mobility. Training Leadership adalah bentuk kegiatan dari Student Mobility di Deakin University, Melbourne, Australia.

Wanita cantik asal Jambi dari pasangan Dasril (alm) dan Dra Hotma Sumeriwati MPd I ini, masih berstatus mahasiswi, belajar di program studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN STS Jambi.

Irma membawa nama baik almamaternya UIN STS Jambi dalam seleksi Student Mobility yang diselenggarakan oleh Kemenag RI. Ia lolos pada saat seleksi di UIN Raden Fatah Palembang. “Seleksinya berupa tes dokumen, essay, dan wawancara,” ujar Irma, Selasa (22/8/2017).

 

Mahasiswi yang biasa dipanggil Irma kelahiran Jambi, 23 September 1996 ini, keturunan batak yang tinggal bersama ibunya Hotma Sumeriwati (51). Ibunya bekerja sebagai wiraswasta di Pondok Meja KM 16 RT 03 Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.

Peserta yang lolos berasal dari setiap PTKIN/PTKIS. Seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, UIN Sunan Ampel, UIN Sunan Gunung Djati dan masih banyak lagi.

Belajar memimpin ala Australia, ternyata berbeda dengan di Indonesia. Mulai dari tanggungjawab dan juga managemen. “Orang yang tinggal di Australia sangat menghargai waktu, tidak banyak talk, tetapi banyak bertindak. Dan mereka sangat menerapkan kultur dan nilai-nilai budaya Australia. Masyarakat Australia senang berjalan kaki. Bahkan, jalan kaki sudah menjadi budaya mereka,” tutur Irman.

 

Karena itu, Irman berharap bisa memanfaatkan waktu sebaik-baik mungkin, dan menjadi mahasiswa yang berpikir kritis dan maju, serta bisa berpikir terbuka. “Kita juga harus mampu menerima  perubahan positif untuk kemajuan UIN khususnya, dan jangan pernah berhenti mencoba menebarkan kebaikan,” ujarnya, bijak.

Kesan yang paling berasa saat di Australia, adalah, bagaimana belajar menghargai orang lain. Selain itu, ilmu kepemimpinan sangat banyak bisa didapatnya dari sana.

“Hal yang terpenting dari memimpin itu adalah bagaimana cara kita memimpin diri sendiri tanpa paksaan. Belajar mengerti dan menghargai budaya, ras, etnis, dan suku yang berbeda,” tutupnya. (Yj04.adm.ak)

Sumber: Serujambi

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker