Soal Full Day School, Yenny Wahid: Jika NU Tidak Didengar Otomatis Berseberangan dengan Pemerintah

abadikini.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif The Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang dikenal dengan Yenny Wahid mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) pada intinya patuh pada pemerintah tapi kalau ada kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mendengarkan aspirasi warga NU yang notabene 60 persen warga Indonesia (berdasarkan survei) yang mengidentifikasi dirinya warga NU maka NU bisa saja berseberangan dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

“Nah Kalau aspirasinya tidak didengar ya otomatis akan berseberagan dengan pemerintah,” tegas puteri kedua Presiden Abdurrahman Wahid itu di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (14/8/2017).

Dia juga percaya kepada Jokowi untuk bisa menyerap aspirasi warga NU.

“Saya rasa Pak Jokowi mau mendengarkan aspirasi warga NU, sudah mau turun ke banyak pesantern langsung mendengarkan dari kyai-kyai,” terangnya.

Gelombang perlawanan terhadap kebijakan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Full Day School (FDS) terus bergelora, terutama dari NU. Setelah beberapa waktu lalu Ketua Umum PBNU dengan tegas menyatakan menolak FDS, demo dari kalangan santripun masif digelar di beberpa dserah. Bahkan ada dalam salah satu video yang viral di youtube demo tersebut membawa ucapan bunuh menteri.

Tegas dan kerasnya sikap PBNU kali ini terhadap kebijakan pemerintah apakah menandakan NU berseberangan dengan pemerintahan?

Menurut Yenny, NU selama ini mengambil sikap sebagai organisasi yang mendukung kebijakan pemerintah yang membawa maslahah tapi kalau ada kebijakan yang dianggap tidak membawa maslahah harus dikritisi.

“Jadi bukan masalah pemerintahannya tapi masalah kebijakannya,” kata Yenny.

Kemudian untuk sekarang ini Yenny juga yakin bahwa dengan dicabutnya Permendikbud 23/2017 itu oleh Jokowi dan akan dikeluarkan Keppres akan membuat polemik ini berakhir.

“Nah kita lihat saja nanti, saya harap dalam draft keppresnya akan ada keputusan signifikan,” tutupnya.  (beng.ak)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker