Antara Opini Publik dan Mempublikasikan Opini: Upaya Menggali Wakil Rakyat

abadikini.com,  KOTAMOBAGU – Momentum Pemilu 2019 di mana mandat regulasi terbaru adalah serentak antara pemilihan DPR Kab/Kota, DPR Provinsi, DPD, DPR RI dan Presiden adalah nuansa baru bagi perkembangan demokrasi dan perpolitikan di Indonesia.

Kalimat  diatas mengawali bincang-bincang abadikini.com dengan Pengamat Sosial Politik, Mohamad Paputungan S.Ag., M.Si, di Kotamobagu, Rabu (9/8/2017).

“Bagi Sulawesi utara secara umum lebih khusus Bolaang Mongondow Bersatu, nuansa baru ini ditandai dengan ‘krisis kader’ yang dapat merepresentasikan kapasitas dan kapabilitas ‘kemongondowan’, paham dan memahami berbagai aspek kearifan lokal yang ‘terasa’ oleh masyarakat dan pengejawantahannya menjadi ‘harapan kolektif’, ujarnya.

Pria lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogya ini melanjutkan Lepas dari  konteks kepartaian dan tanpa bermaksud mendiskreditkan pengabdian dan kinerja para wakil rakyat yang telah di oleh rakyat Bolaang Mongondow selama ini.

“Harapan mendasar berupa terwujudnya provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR) merupakan bukti konkrit ‘keterbatasan’ yang ditunjukkan oleh mereka. Tidak hanya itu bahkan terbentuknya ‘BMR’ telah menjadi bahan dagangan di pentas politik di BMR bahkan menjadi bahan untuk mengeksploitasi hati nurani masyarakat Totabuan tercinta ini,karenaanya penting menjadi pertimbangan berfikir masyarakat ke depan untuk mengedepankan rasionalitas dan analisis ‘hulu-hilir’ sehingga berbagi kepentingan mendasar dan kolektif masyarakat BMR dapat diwujudkan.”jelasnya.

Pria yang akrab disapa Papa Adel ini menambahkan, dari lima Kabupaten Kota di bumi BMR dengan mudah masyarakat mendapat gambaran bahwa sepak terjang Bupati Bolaang Mongondow Selatan Bapak H. Herson Mayulu, S.IP dengan berbagai public policy (kebijakan Publik – Red) yang dilahirkannya berhasil menanamkan rasa nyaman dan mewakili berbagai kepentingan komponen masyarakat BMR.

“Rekam jejak dan sepak terjang politik beliau juga mudah di amati sebagai figur yang bukan ‘amatiran’ dan ‘instan’ tetapi telah teruji oleh ruang dan waktu,” tegasnya.

Senja bergerak, cahaya senja terlihat menyentuh pucuk dedaunan. Sembari menghirup kopinya, Papa Adel  melanjutkan, “masyarakat sudah seharusnya di dorong untuk sejak dini  secara sadar dan logis dapat mulai mempersiapkan figur yang ‘tepat’ dan tidak sekedar bergantung kepada ‘opini publik’ tetapi justru mempublikasikan opininya tentang pemangku mandat yang tepat menuju DPR RI 2019,”pungkasnya. (nov.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker