Wakil Komandan Brigade Hizbullah: Program Pencegahan Korupsi KPK, Proyek di Mata ICW

abadikini.com, JAKARTA – Menyikapi anomali yang terjadi pada Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dikenal sebagai LSM anti korupsi paling berkibar dan berpengaruh di Indonesia, akhirnya membuat Wakil Komandan Brigade Hizbullah, Solihin Pure angkat bicara melalui keterangan tertulisnya sebagaimana yang diterima oleh abadikini.com via pesan elektronik pada Kamis malam (13/7/2017) di Jakarta.

Menurut Pure ada yang aneh dengan statement Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz dalam menanggapi pendapat Prof. Yusril Ihza Mahendra pada Rapat Pansus Hak Angket KPK (10/7/2017) yang menyatakan bahwa posisi KPK merupakan bagian dari lembaga eksekutif.

Lebih jauh Pure menjelaskan ICW sebagai LSM anti korupsi seharusnya bersikap kritis dan menjalankan fungsi kontrol terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan justru sebaliknya. Menurut Wakil Komandan Brigade Hizbullah itu ICW bagaikan anak emas KPK.

“Seolah tidak ada LSM anti korupsi lain yang lebih kredibel dari ICW di mata KPK. Padahal ICW tidak lebih baik dan profesional dibanding LSM anti korupsi yang lain. ICW  populer karena tidak ada pembandingnya, kalau ada belum tentu ICW jadi anak emas KPK seperti saat ini. Seolah mereka yang paling puas dan menikmati kondisi pemberantasan korupsi kita hari ini yang masih kurang efektif dan efisien. Jadi tidak heran kalau ICW pro status quo dalam hal ini,” tulis Pure.

Namun kenyataannya ICW seolah seperti sedang paranoid jika penyelidikan yang dilakukan oleh Pansus Hak Angket KPK akan membongkar perselingkuhan yang terjadi  selama ini antara KPK dan ICW berupa aliran dana hibah ilegal seperti yang diungkapkan oleh Prof. Romli Atmasasmita beberapa waktu lalu. Dalam keterangannya Pure pun menyinggung posisi dan sikap ICW yang seolah sedang memainkan jurus dewa mabuk dalam menyikapi Pansus Hak Angket KPK.

“Program-program sosialisasi pencegahan korupsi yang dijalankan KPK selama ini  di sisi lain adalah ‘proyek’ bagi ICW  sehingga semua hilang tanpa daya dan makna hanya sekadar jadi gugur kewajiban, anggaran keluar. Inilah yang membuat ICW mati-matian jadi pasang badan buat KPK seolah segala upaya pembenahan di tubuh KPK dianggap sebagai upaya pelemahan. Kalau memang ICW tulus ingin membenahi pemberantasan korupsi hari ini mestinya ICW duduk bersama menyimak dan member masukan kepada Pansus bukan malah buat gaduh dengan opini-opini yang dangkal,” tutup Pure. (beng.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker