Bom Kampung Melayu Jangan Dikaitkan dengan Pembubaran Ormas Tertentu

abadikini.com, JAKARTA – Ledakan bom di Kampung Melayu, Rabu malam (24/05/2017) menewaskan 5 orang dan belasan orang luka-luka. Korban tewas 3 diantara adalah anggota Polri dan 2 orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri.

Banyak spekulasi yang beredar atas motif dan pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan teror bom di Kampung Melayu. Wakil Komandan Brigade Hizbullah, Solihin Pure saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan menjelaskan agar serangan teror bom di Kampung Melayu tidak dikaitkan dengan wacana pembubaran HTI dan solidaritas berbagai gerakan umat Islam akhir-akhir ini. Pure menambahkan bahwa Bom Kampung Melayu dilihat dari ledakan dan jumlah korban adalah bom kategori high explosive.

Pengejaran dan penangkapan kelompom bom panci yang gencar boleh jadi memicu Bom Kampung Melayu sebagai bentuk aksi balasan sekaligus penegasan eksistensi bahwa sel dan jaringan mereka masih ada.

Menurut Pure pengetahuan mengenai Bom kategori high explosive saat ini hanya dimiliki oleh jaringan ISIS (Bahrun Naim) dan ia juga menduga ada kaitannya antara Bom Kampung Melayu dengan Bom Manchester baru-baru ini.

“Bom Kampung Melayu waktu dan polanya berdekatan dan mirip dengan serangan teror konser Ariana Grande di Manchester belum lama ini dan patu diduga semuanya adalah jaringan dan alumni Suriah,” ujar Pure

Di kalangan aktifis Islam banyak spekulasi yang berdasarkan pada sejumlah teori konspirasi mengenai Bom Kampung Melayu. Sebagian pihak menilai Bom Kampung Melayu merupakan pengkondisian dari wacana pembubaran ormas tertentu yang dianggap anti Pancasila dan ingin menegakkan khilafah di Indonesia.

“Terlalu dangkal dan emosional membaca seperti itu, jelas HTI selama ini anti pada kekerasan Dan pemerintah juga tidak terlalu naif merekayasa hal-hal yang merusak citranya sendiri baik di dalam maupun di luar negeri,” tutup Pure. (sl.ak)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker