Meriam Buatan China dengan Merek Chang Chong ini Meledak dan Menewaskan 4 Prajurit TNI

abadikini.com, JAKARTA – Senjata jenis meriam milik TNI AD yang diduga meledak di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu 17 mei pukul 11.00 WIB, disebut dalam keadaan laik. Insiden tersebut terjadi saat gladi bersih Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC).

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, meriam buatan China merek Chang Chong itu masuk ke Indonesia pada 2008.

“Jadi kalau disebut usang memang belum lah. Masih laik kalau menurut hemat saya, sangat laik untuk ukuran baru tujuh tahun,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Tubagus menuturkan, Senjata itu dibeli oleh TNI dan ditempatkan di batalyon artileri pertahanan udara kostrad.

“Misal batalyon Arhanud I Kostrad Divisi Infanteri I yang berkedudukan di Tangerang,” tuturnya.

Tubagus juga katakan, komisi I DPR, akan meminta dengan hormat kepada TNI untuk melaporkan hasil investigasi penyebab meriam tersebut bisa meledak.

“Kita akan meminta untuk menjelaskannya di komisi I, kepada TNI khususnya TNI AD. Mengapa sebab sebab itu, nanti hasilnya seperti apa, ya kita lakukan sebuah keputusan yang terbaik,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, saat gladi bersih Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5) pukul 11.00 WIB, meriam buatan China merek Chang Chong meledak. Akibatnya, empat prajurit tewas dan tujuh lainnya luka-luka. (sl.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker