Ali Ibrahim: Pemkot Tidore Berkomitmen Menjaga Tradisi, Kebudayaan dan Nilai-nilai Kearifan Lokal

abadikini.com, TIDORE KEPULAUAN – Setelah selama sepekan kemarin selalu diramaikan dengan sejumlah kegiatan yang menjadi rangkaian Festival Tidore tahun 2017, Peringatan Hari Jadi Tidore ke 909 mencapai klimaksnya dengan dilaksanakan Upacara Puncak yang digelar di  Sonyine Salaka Kadato Kie Kesultanan Tidore, Rabu (12/4) pagi.

Dalam upacara yang berlaangsung hikmad dan sakral ini, bertindak sebagai Inspektur Upacara yang mulia Sultan Tidore, H. Husain Syah, dan bertindak selaku komandan upacara, Jou Mayor, Iskandar Alting.

Upacara diawali dengan pembacaan Sejarah Singkat Hari Jadi Tidore oleh Ngofa Sedano Soa Romtoha Tomayou, Yakub Husain, yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan.

Selanjutnya saat Sultan Tidore selaku Inspektur Upacaramemasuki lapangan upacara diiringi tarian Soya-soya. Komandan upacara Iskandar Alting maju menyampaikan laporan bahwa upacara segera dimulai, keduanya menggunakan bahasa Tidore ’Towaro…, Fomasonyinga Munara Tofo Ine, Taun ratu Sio se Sio..Jabal Tidore Yo dadi, Ma Ora April Yofane Futu Nyagimoi se Malofo, Taun Calamalofo Nyagimoi se Tumdi, Idadi..’ lapor Iskandar Alting, dan dijawab Sultan ’’Sodagi’.

Selanjutnya Paji Buldan Tidore, Pataka Rau Parada yang dibawakan oleh pasukan adat memasuki lapangan upacara dan mengambil posisi di tengah-tengah lapangan upacara dalam formasi barisan diiringi alunan musik Rababu, Tifa dan Gong.

Suasana menjadi hening saat Sultan Tidore, menyampaikan Borero Gosimo atau Amanat Datuk Moyang. ketika sampai ke penggalan kalimat Borero Gosimo ”….ngone na ahu se gogahu, rejeki se rahmati, sone se ahu, ge jou madubo, jou allah ta‘ala yo atur sefato. no sogewa-gewa ni tabalai se tabareko, la sojud se malahi te jou allah ta’ala…” (artinya hidup dan kehidupan, rejeki dan rahmat, mati dan hidup adalah restu dan izin Allah SWT. Biarpun kalian berada pada kesibukan dunia yang amat sangat, usahakan sedapat mungkin luangkan waktu bersujud kepada Allah SWT), suasana menjadi haru, para tamu undangan dan hadirin yang hadir, turut mendengar dan menyimak secara seksama amanat datuk moyang yang syarat makna tersebut.

Upacara ditutup dengan kembalinya Paji Buldan Tidore, Pataka Rau Parada yang dibawakan oleh pasukan adat ke posisi awal di daerah persiapan, dan Sultan Tidore meninggalkan mimbar untuk bergabung bersama para tamu undangan.

Usai pelaksanaan upacara, Walikota Capt. H. Ali Ibrahim berkesempatan menyampaikan sambutannya terkait HJT ke 909. Dikatakan bahwa Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terus berkomitmen untuk menjaga tradisi, kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal Tidore untuk terus menjadi pedoman masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ali Ibrahim mengajak kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, pihak Kesultanan Tidore dan lapisan masyarakat untuk menjadikan budaya Tidore sebagai roh dari perilaku kehidupan, kapan dan dimanapun berada.

Sementara itu Sultan Tidore, H. Husain Syah pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemerintah baik pemerintah Kota, Provinsi maupun pemerintah pusat yang telah menunjukan komitmennya untuk terus menggali dan menghidupkan kebudayaan Tidore sebagai bagian dari kebudayaan nasional.

Deputi Kementerian Pariwisata Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dr. Wawan Gunawan mengatakan bahwa kebudayaan sebagai salah satu potensi pariwisata sangat berperan besar dalam mendatangkan wisatawan Mancanegara ke Indonesia.

Oleh karena itu setiap atraksi budaya yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat perlu dipromosikan dan disampaikan kepada masyarakat yang lebih luas agar memiliki nilai jual yaang tinggi. Dan Kementerian pariwisata siap membantu melakukan dorongan berupa promosi dan dukungan sarana penyebarluasan informasi baik berupa kerjasama dengan media massa maupun mendorong setiap warga untuk membagikannya dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Sebelum meninggalkan lokasi Kadato Kie Kesultanan Tidore, Walikota Capt. H. Ali Ibrahim bersama Sultan Tidore, H. Husain Syah berkesempataan melakukan penanaman bibit pohon Kelapa bertunas tiga di salah satu sudut Kadaton. Ali Ibrahim bersama Sultan berharap pohon kelapa ini kelak akan menjadi salah satu simbol persatuan dan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk datang ke Kadaton Kesultanan Tidore.

Upacara puncak HJT ini dihadiri oleh sejumlah Kepala Daerah, Perwakilan Kesultanan di Moloku Kie Raha, Para pejabat Tidore di Jakarta, Sesepuh Tidore, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para Bobato adat Kesultanan Tidore, para Pimpinan SKPD dan warga masyarakat Tidore. (admin)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker