Sungguh Aneh Dahlan Iskan Sang Inovasi di Tetapkan Sebagai Tersangka

abadikini.com, JAKARTA – Langkah kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Direktur PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmad sebagai tersangka kasus mobil listrik, dinilai ekonom Faisal Basri, langkah tersebut membuktikan negara tidak mendukung kemajuan.

“Tidak ada satu pun negara besar yang berhasil tanpa memajukan industri. Dan kemajuan tersebut baru dapat dicapai, jika inovasi terus dilakukan dan pemerintah mendukung upaya-upaya yang ada,” ujar Faisal dalam diskusi yang digelar MMD Initiative, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017).

Namun anehnya menurut Faisal, langkah Dahlan dan Dasep bersedia mengambil peran mengembangkan sebuah inovasi, malah ditetapkan sebagai tersangka, atas dugaan merugikan negara.

“Padahal Dahlan cuma mengajak BUMN memercikkan dana, bukan mengalirkan. Jadi ini saya kira bukan sekadar masalah Dahlan atau Dasep. Tapi soal kepentingan bangsa. Mereka pelopornya, jangan sampai menimbulkan ketakutan. Peneliti ini kan tidak bisa cari uang,” tuturnya

Menurut Faisal, Indonesia saat ini membutuhkan ribuan inovator seperti Dahlan maupun Dasep.

Karena faktanya, pertumbuhan ekonomi terus melambat. Tidak pernah lagi tumbuh di atas tujuh persen. Masalahnya, tak lain karena Indonesia saat in kekurangan energi dan daya.

“Di Indonesia itu yang maju sektor jasa. Sementara industri dan pertanian memble. Lihat saja ngurus cabai enggak selesai-selesai. Industri manufaktur loyo terus. Ini jenis pemimpin yang tidak punya visi jangka panjang. Akhirnya yang maju sektor dagang. Kalau perlu yang didagangkan produk asing,” ucap Faisal.

Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini kemudian mencontohkan kondisi perekonomian Tiongkok, pendapatan per kapitanya telah mencapai Rp 8 ribu.

Sementara Indonesia hanya Rp 3.400. Tidak lain karena sektor industrinya kuat.

Padahal baik Tiongkok maupun Indonesia sama-sama bangkit dari keterpurukan ekonomi pada 1998 lalu. (sl.ak.jpnn)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker