Yusril: Tidak Ada Tempat Bagi Komunisme di Negara Yang Berlandaskan Pancasila

abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menegaskan Pancasila dapat menyatukan seluruh komponen bangsa, sebaliknya Komunisme tidak mendapat tempat di negara yang berlandaskan kepada Pancasila.

Hal itu diungkapkan Yusril mengingat belum lama ini secara tiba-tiba muncul simbol Palu Arit yang merupakan simbol Komunis dan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madura, dekat pondok pesantren yang besar dan berpengaruh, Pesantren Banyu Anyar dan Darut Tauhid. Di daerah-daerah lain, sebut Yusril, simbol Komunis itu sering pula dimunculkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Yusril mengatakan, munculnya simbol Komunis itu bisa benar-benar dilakukan oleh anak cucu dan simpatisan PKI zaman dulu. Namun tambahnya, bisa pula aksi pancingan agar ada keresahan dan kemudian reaksi  dari umat Islam.

“Dalam sejarah politik di negeri kita, warga Bulan Bintang atau keluarga Masyumi  adalah sasaran utama PKI untuk dihabisi,” kata Yusril melalui keterangan tertulinya yang di terima abadikini.com, Jumat (10/2/2017).

Pembunuhan dan pembantaian terhadap keluarga Masyumi jelas Yusril, mulai terjadi sejak Peristiwa Madiun tahun 1948. Pembunuhan terus berlanjut secara sporadis sampai Masyumi dibubarkan tahun 1960, yang salah satu penyebabnya adalah sikap anti Komunis dan anti Nasakom yang dipaksakan untuk diterima di zaman itu.

Bangsa Indonesia sebut Yusril, sedang diuji dan diobok-obok dimulai dengan keresahan dan menumbuhkan rasa curiga satu sama lain. Kecurigaan ini nilainya, lama kelamaan bisa memancing bentrokan. “Inilah yang dinamakan konflik sosial yang mendorong terjadinya perang saudara. Kalau bangsa ini terpecah belah, dengan mudah negara ini jatuh pada kekuatan-kekuatan asing,” katanya.

Sejalan dengan amanat Ketetapan MPRS tahun 1966 yang hingga kini masih berlaku, sebut Yusril, pemerintah seharusnya bersikap tegas menindak penyebar simbol-simbol Komunisme yang meresahkan masyarakat. Arahan seperti itu kata Yusril, seharusnya datang dari Presiden dan dilaksanakan secara konsisten oleh aparat penegak hukum di seluruh tanah air. “Jangan keadaan seperti ini dibiarkan berkembang dalam masyarakat kita,” katanya.

Kepada segenap warga, pendukung dan simpatisan Bulan Bintang, Yusril menyerukan agar meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, warga PBB dan keluarga besar Masyumi diimbau tetap sabar, dan berhati-hati, serta mewaspadai ancaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Yusril menyebut, dengan memperkuat keimanan dan ketakwaan serta keyakinan kepada ajaran Islam, ummat Islam dapat menghindari provokasi yang bertujuan memecah-belah masyarakat. Begitu juga, dengan pemahaman yang sungguh terhadap makna Pancasila, bangsa Indonesia akan terhindar dari provokasi PKI. (asp.abadikini)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker