Morowali Utara Jadi Tuan Rumah Forkkom Bapeda Se-Sulawesi Tengah

abadikini.com, KOLONODALE – Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor, mengutarakan kebanggaannya karena menjadi tuan rumah kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi (Forkkom) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten/kota se Provinsi Sulawesi Tengah Ke-XV yang digelar di Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, 3-5 Februari 2017.

“Saya mengucapkan selamat datang di kota Kolonodale ibukota kabupaten Morowali Utara. Semoga kehadiran bapak/ibu dan teman-teman Bappeda se-Sulawesi Tengah dapat betah menikmati suasana disini setelah menempuh perjalanan panjang dan melelahkan dengan kondisi jalan yang walaupun pada beberapa tempat masih dalam proses pemantapan tapi sebagian besar masih dalam keadaan rusak,” kata Bupati Aptripel saat sambutan pembukaan kegiatan Forkkom di Morowali Utara, Jumat (3/2/2017).

“Bupati meminta pengertian para tamu undangan yang melalui jalan poros yang masih banyak perbaikan, semoga kondisi itu dapat mengilhami dan mengispirasi peserta Forkkom untuk melihat wilayah Sulawesi Tengah secara menyeluruh dalam rangka melahirkan gagasan-gagasan perencanaan pembangunan wilayah provinsi Sulawesi Tengah yang sama-sama kita cintai,” sambungnya.

Lebih lanjut Aptripel menuturkan, Pemkab Morowaali utara telah upaya mensinergikan program-program pembangunan di daerah sesuai dengan program percepatan pembangunan Sulawesi Tengah.

”Pemerintah Kabupaten Morowali Utara sesuai visinya mewuiudkan masyarakat kabupaten Morowali Utara yang sejahtera dan berdaya saing melalui penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan profesional telah mendesain instrumen perencanaan pembangunan kedalam 7 misi pembangunan Morowali Utara yang dibingkai dalam sebuah slogan “sejahtera dan harmoni bersama rakyat,” tuturnya.

“Slogan tersebut menunjukan sikap keberpihakan pemerintah Morowali Utara kepada elemen masyarakat yang lemah, sekaligus menegaskan bahwa upaya mewujudkan lebih sejahtera dan lebih harmoni tersebut, bersifat inklusif dan berkeadilan, termasuk bagi rakyat kecil, atau kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara sosial ekonomi” sambungnya.

Apteripel menambahkan, Kabupaten Morowali Utara ada pada posisi yang saat strategis dalam perlintasan poros jalan lintas timur penghubung antara dua Provinsi Sulteng dan Sultra.

“Dilihat dari prespektif pengembangan wilayah Sulawesi Tengah maka Kabupaten Morowali Utara menempati posisi yang sangat strategis yang dilintasi oleh poros jalan nasional lintas timur, menghubungkan antara provinsi Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Tenggara serta provinsi Sulawesi Selatan yang dapat dilewati melalui dua titik, yakni akses jalan dari dan menuju Sorowako di Kecamatan Lembo serta akses jalan Makassar-Tomata di Mori Atas,” ungkapnya.

“Dengan terbukanya akses jalan nasional tersebut serta percepatan peningkatan kemantapannya, diharapkan arus lalulintas orang, barang dan jasa antar kota dari luar Provinsi yang melewati kabupaten Morowali Utara menjadi lancar,” sambungnya.

Berkaitan hal tersebut di atas, maka langkah-langkah strategis yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah saat ini antara lain dengan menetapkan rencana tata ruang wilayah Morowali Utara melalui Perda No:3/2016. Hal ini dimaksudkan untuk memberi arah jelas dalam pengembangan struktur dan pola ruang kabupaten Morowali Utara yang bersinergi dengan RTRW provinsi Sulawesi Tengah maupun RTRW nasional dengan memetakan beberapa zona-zona pengembangan kawasan sebagai pusat keunggulan lokal.

Hal pokok yang tengah menjadi fokus pemerintah daerah saat ini dalam upaya percepatan pembangunan daerah Morowali Utara, ungkap Bupati, dituangkan kedalam 7 prioritas pembangunan daerah Morowali Utara,

“Yakni Penataan organisasi perangkat daerah dan tata kelola pemerintahan. Peningkatan investasi daerah dan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pendidikan dan kesehatan. Pembangunan infrastruktur daerah dan sarana prasarana pelayanan publik. Pengembangan potensi unggulan daerah, pariwisata, koperasi dan UMKM. Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan penanggulanan bencana, serta yang terakhir adalah Penanggulangan kemiskinan berbasis kearifan local,” ungkapnya.

Selain ketujuh prioritas pembangunan tersebut di atas, juga telah pula dirancang suatu konsep akselerasi pembangunan daerah Morowali Utara dalam bentuk pembangunan yang bersifat holistik, tematik, integratif dan spasial yang melibatkan berbagai pihak (lintas sektor).

“Konsep akselerasi pembangunan daerah Morowali Utara tersebut diuraikan dalam bentuk program-program visi penciri daerah yakni pengembangan kampung Analipu, pariwisata Morut berdaya, serta KU-Berdesa Morut,” kata apteripel.

Berdasarkan konsep percepatan pembangunan daerah Morowali Utara di atas, Bupati berharap kepada seluruh unsur perencana se provinsi Sulawesi Tengah agar tidak menjadikan wadah ini sebatas pertemuan rutin tahunan para institusi perencana di Sulawesi Tengah tetapi lebih dari itu diharapkan dapat menjadi wahana dalam menggali informasi berbagai aspek pembangunan yang tengah berkembang dan menemukenali permasalahan pembangunan di setiap kabupaten/kota yang diwujudkan dalam suatu rekomendasi dalam rangka memenuhi kebutuhan perencanaan pengembangan wilayah Sulawesi Tengah secara komprenhensip dan menyeluruh sesuai kearifan lokal masing masing daerah.

“Dengan mengusung tema membangun dan mempertahankan momentum kebangkitan ekonomi daerah melalui peningkatan investasi sektor unggulan daerah, maka pada kesempatan ini saya atas nama pemerintah kabupaten Morowali Utara mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kita menjadi tuan rumah,” tandas Bupati.

Sementara itu, dalam laporan panitia pelaksana Forkkom XV yang dibacakan Kepala BP4D Morowali Utara, Basri Makkasau, menjelaskan dasar pelaksanaan kegiatan tahunan ini antara lain yakni UU No:25/2004 tentang sistem perencanaaan pembangunan nasional, UU No:32/ 2004 tentang pemerintahan daerah serta PP No:50/2007 tentang tata cara pelaksanaan kerja sama daerah.

“Morowali Utara menjadi tuan rumah Forkkom sesuai kesepakatan para kepala Bappeda se-Sulawesi Tengah pada pelaksanaan forkkom ke-XIV tahun 2016 di kabupaten Poso,” jelas Basri.

Adapun tujuan kegiatan ini, kata Basri,  adalah untuk mewujudkan koordinasi, perencanaan, kerjasama serta sinergitas keterpaduan program-program antar wilayah provinsi dengan kabupaten/kota.

Pertemuan ini juga untuk merumuskan dan mempertahankan perekonomian daerah melalui peningkatan investasi sektor unggulan serta merumuskan perencanaan pembangunan yang berbasis pada kearifan lokal masing masing kabupaten/kota.

“Acara yang dihadiri 246 orang ini juga untuk melakukan koordinasi pelaksanaan program/kegiatan yang bersumber dari dana dekosentrasi, tugas pembantuan sambutan bupati forum pada acara pembukaan  Bappeda porkkomi se provinsi Sulawesi Tengah,” tandasnya.

Pembukaan Forkkom digelar di ruang Pola Kantor Bupati Morowali Utara pukul 20.00 Wita menghadirkan Direktur Daerah Tertinggal Transmigrasi dan Pedesaan, Sumedi Andono Mulyo, Kepala Dinas Bina Marga Sulawesi Tengah, Syaifulah Djafar, dan perwakilan Dinas Tenaga Kerja Sulawesi Tengah.

Tampak hadir Kapolres Morowali AKBP Edward Indharmawan EC, anggota DPRD morowali Utara serta para kepala OPD lingkup Pemkab Morowali Utara. (sl.ak.moriwna)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker