Ini Klarifikasi dan Kronologi Versi Dora dan Sutisna

abadikini.com – JAKARTA  – Dora Natalia Singarimbun, wanita yang menyerang polisi di Jatinegara menjadi perbincangan netizen, Selasa (13/12/2016).

Hal ini karena video yang merekam aksi Dora memaki dan mencakar polisi viral dan ramai dibagikan netizen.

Kerabat Dora Natalia memberikan penjelasan atas insiden yang terjadi antara Dora dan Aiptu Sutisna Selasa pagi (13/12/2016) lalu. Mengaku sebagai adik Dora, Desi Singarimbun membeberkan alasan sang kakak ‘menyerang’ Aiptu Sutisna.

Desi Singarimbun klarifikasi melalui akun Instagram-nya @desisingarimbun selasa malam, hasil pantauan abadikini.com di Instagram Desi sudah 321 like dan berbagai macam tanggapan dari netizen, Rabu (14/12/2016),

Berikut klarifsikasinya (kronologi adik Dora, Desi):

“Bapa Ibu yang terhormat terimakasih atas kritikan manis nya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di tkp versi kk saya Dora Natalia Singarimbun.

kk saya menegur polisi krn berdiri di jalan yg lancar dan mengatakan pak kalo mw mengatur lalu lintas di tempat yg macet jgn yg di jalan yg lancar, tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang, (memang kk saya org nya tempramen) akhirnya kk saya turun dr mobil dan meminta kunci mobil dan di buatkan surat tilang klo mmg didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tdk kasi malahan polisi yg satu mengambil kesempatan dgn merekam kejadian disaat kk saya berusaha menggapai kunci yg di pegang polisi, seolah kk saya mencakar polisi.

sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kk saya sambil menginjak kaki kk saya yg tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tdk di rekam oleh teman nya.tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yg lemah di mata Tuhan. saya pribadi tetap menilai kk saya ada kesalahan tapi tidak utk kita hakimi.”

Foto Dok Instagram
Foto Dok Instagram

Berikut Ini Kronologi versi kepolisian Aiptu Sutisna. saat usai menerima penghargaan dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/12/2016)

“Sekitar jam 09.00-an ada mobil Xenia berhenti persis di depan saya, dia buka kaca sebelah kiri dia teriakin saya, ‘Kalau mau berdiri jangan di situ, di depan sana’. Saya tak menghiraukan kata-kata itu, mungkin ucapaan ibu itu bukan ke saya,”.

Merasa tak dihiraukan, Dora kembali menghardik Sutisna. Kali ini kata-katanya lebih tajam lagi.

“Saya bilang, ‘Eh Ibu, kenapa marah-marah sama saya pagi-pagi? Apa saya punya salah sama Ibu?'” kata dia. Lalu, kata-kata kotor keluar meluncur mulut Dora.

Sutisna (2677689 “”) lantas mengambil ponsel dan memotret pelat nomor kendaraan Dora. Tindakan ini kembali memicu amarah Dora. Direbutnya ponsel milik Sutisna.

“Setelah itu dia bilang, ‘Saya ini orang Mahkamah Agung, handphone kamu saya sita, nanti kamu ambil di Mahkamah Agung’. Saya bilang, ‘Saya enggak perlu ngambil ke Mahkamah Agung. Kalau ibu mau silakan ambil handphone saya, lah wong handphone saya jelek’,” cerita Sutisna.

Sutisna juga meminta klarifikasi atas maksud perbuatan Dora. Sebab, Sutisna merasa tak mengenal Dora dan tak tahu-menahu apa penyebab wanita itu memaki-maki dirinya saat tengah bertugas.

Namun upaya Sutisna memperoleh penjelasan tak berhasil. Dora justru kembali masuk ke dalam mobilnya. Sejurus kemudian, Sutisna mengambil kunci mobil Dora dengan harapan pelaku bersedia memberikan alasannya memaki petugas.

“Saya langsung loncat lagi ke jalur Transjakarta, karena saya notabene satgas sterilisasi jalur Transjakarta. Di situ saya mulai dipukulin terus,” ucap Sutisna.

Sutisna tak melawan. Ia justru membiarkan Dora terus memukulinya dan menarik-narik seragamnya.

“Dia mukulin lagi saya, terus saya ngomong lagi kedua kali, ‘Ibu udah puas?’ Masih mukulin lagi. Udah saya bolak balik aja muka saya ditabokin. Setelah itu mungkin dia merasa capek mukulin saya dan saya tidak mau melawan,” ungkap dia.

Setelah terlihat puas memukulinya, Sutisna kemudian mengembalikan kunci mobil Dora. Tanpa babibu, Dora langsung tancap gas.

“Akhinya kunci saya kembalikan, terus si ibu itu pergi. Mungkin dia sadar, di tangan dia masih ada handphone saya, akhirnya dia lemparin ke jalur Transjakarta,” ujar Sutisna. (sl.ak)

Foto Dokumen Instagram
Foto Dok Instagram

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker