Kabupaten Tanggerang Tetapkan Darurat HIV/AIDS

abadikini.com – TANGGERANG – Perkembangan HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang memasuki tahap kritis. Jumlah penderita penyakit mematikan itu dari waktu ke waktu menunjukkan tren naik. Bahkan, penularan itu di dominiasi dari kaum perempuan dan ibu rumah tangga.

Koordinator Divisi Program Penanggulangan AIDS, KPA Kabupaten Tangerang, Hady Irawan mengatakan, ditetapkannya wilayah tersebut rawan terhadap Immume Deficiency Syndrome (AIDS) lantaran kasus penuran pada 2016 ini meningkat.

Apalagi jumlah kasus penularannya itu dilakukan oleh kaum perempuan yang sudah berumah tangga alias ibu-ibu. Dan kasus tersebut juga terjadi di tujuh kecamatan yang ada di daerah berjuluk seribu industri ini

“Setahun saja penurannya mencapai 45 penderita HIV. Yang tertular ini anak kecil dan kaum pria. Mayoritas penularan itu dilakukan oleh ibu-ibu, dan ini yang semakin mengkhawatirkan. Makanya sekarang ini ststus darurat HIV kami berikan di wilayah ini,” kata Hady, Jumat (9/12/2016)

Hady mengatakan, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) menetapkan status darut HIV lantaran penderita dan penularan virus mematikan ini didominasi oleh kaum perempuan. Berbeda pada tahun 2015 yang secara angka lebih banyak menyerang laki-laki. Sehingga, jika tak segera diantisipasi dikhawatirkan penularan akan mewabah dan menjangkiti ribuan warga lain.

”Populasinya yang paling banyak mengidap HIV dari data kami adalah ibu rumah tangga, dan ini yang paling mencemaskan. Makanya sekarang kami sedang menggalakan perogram penanggulan HIV khusus Kabupaten Tangerang,” ujar Hady.

Tak sampai disana, kata Hady, ada tujuh kecamatan yang teklah di data KPAD yang paling rawan dan tinggi penularan HIV. Seperti di wilayah utara yang meliputi Kecamatan Kosambi, Teluknaga, Sukadiri. Sementara wilayah tengah penularan AIDS terjadi di Kecamatan Cikupa serta Balaraja. Sedangkan untuk wilayah barat terdapat di Kacematan Tigaraksa dan Jayanti.

Lebih jauh, Hady mengungkapkan, dari hasil penelitian KPA Kabupaten Tangerang penyebab meningkatnya penularan HIV meningkat di wilayah ini lantaran perilaku hidup sehat dan tertib terhadap pasangan tidak dapat diterapkan. Apalagi, kasus seks bebas di wilayah ini juga terus meningkat.

”Hubungan seks bebas dengan pasangan lain dan jajan sembarangan masih mendominasi di sini. Nah semua ini harus diperharikan oleh Pemkab bersama instansi di Tangerang. Jika di biarkan maka wilayah ini akan menjadi kota penyumbang HIV terbanyak di tanah air,” imbuhnya.

Menyikapi itu, Kepala Dinkes Pemkab Tangerang, Naniek Isnaeni mengungkapkan, pihaknya telah berusaha melakukan pencegahan terhadap penularan HIV di wilayah mereka. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi hidup tanpa seks bebas ke tengah masyarakat. Dan juga pendidika seks education kepada semua sekolah baik tingkat SMA dan SMP.

”Jika memang ada peningkatan karena pola perilaku masyarakat saja yang tidak mau merubah itu. Penyuluhan sudah kami sering lakukan bahkan sampai menyasar kepada pelajar. Yang terjadi penularan itu karena maraknya jajan di luar, ditambah banyak prostitusi terselubung,” tuturnya.

Namun demikian, tambah Neniek, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Satpol PP dan Kepolisian untuk menutup lokalisasi terselubung dalam menekan meningkatnya penularan HIV. Dan juga, bekerja sama dengan tokoh agama untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada warga. Dia menilai dengan upaya itu pencegahan seks bebas akan dapat menekan penularan HIV tersebut.

PENULARAN HIV MEMASUKI TAHAP KRITIS

Tahun 2016  –  sebanyak 400 orang

Tahun 2015  – sebanyak 350 orang

Tahun 2014  – sebanyak 266 orang

Wilayah – Kecamatan Cikupa, Balaraja, Tigaraksa, Jayanti, Kosambi dan Telugnaga.

Dari jumlah tersebut, 10 persennya merupakan anak-anak dan 40 persen adalah kaum perempuan. Sedangkan untuk laki-laki hanya mencapai 10 penderita setiap tahun. (asp.ak.indp)

Sumber KPAD

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker