Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Suharto dan Gus Dur Diendapkan

Tiga tokoh besar Indonesia ditetapkan pantas menerima gelar pahlawan nasional. Mereka adalah Presiden Kedua RI Soeharto, Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Sarwo Edhie Wibowo. Sayang, penganugerahan belum dapat terlaksana tahun ini.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menerangkan, Soeharto dan Gus Dur dalam satu paket pertimbangan Dewan Gelar. Saat ini, keduanya dinyatakan berhak menerima gelar pahlawan nasional. Namun, penganugerahan belum bisa dilakukan.

Khofifah mengatakan, penganugerahan diendapkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. ”Masih menunggu saat yang tepat,” kata Khofifah, Surabaya, (9/11/2015).

Gelar pahlawan diberikan berdasar pertimbangan yang tidak sederhana. Salah satu unsurnya adalah mereka yang selama hidupnya mendedikasikan diri untuk perjuangan bangsa. Soeharto dan Gus Dur dianggap memenuhi syarat tersebut.

Menurut Khofifah, sebenarnya tidak ada masalah yang memberatkan pemberian gelar itu. Namun, harus lebih bersabar menunggu penganugerahan.
”Itu catatan dari Dewan Gelar,” ucapnya.

Lanjut Khofifah, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mengirimkan surat kepada Dewan Gelar. Itu bersamaan dengan penyerahan hasil Tim Peneliti dan Pengkajian Gelar Pahlawan (TP2GP) tingkat pusat. Isinya berkaitan dengan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada dua tokoh tersebut.

Tahun depan, Kemensos mengingatkan lagi Dewan Gelar. Tujuannya supaya diteruskan sampai keputusan presiden (keppres) penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto dan Gus Dur terlaksana.

”Tapi, keppres juga memerhatikan catatan dari Dewan Gelar yang menyatakan penganugerahan gelar diendapkan menunggu saat yang tepat,” kata Khofifah.

Sedangkan, keppres penyerahan gelar pahlawan nasional kepada Sarwo Edhie sudah turun. Tokoh militer Indonesia tersebut dianggap memenuhi syarat pemberian gelar pahlawan nasional karena perannya dalam penumpasan G30S/PKI.

Saat ini tinggal menunggu jadwal penyerahan gelar pahlawan nasional kepada ayah  Ani Yudhoyono. Khofifah menyatakan, belum mengetahui kapan prosesi dilaksanakan.(mono.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker