Yusril Ungkapkan Dirinya Pernah Diminta CIA untuk Tangkap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir

abadikini.com, DEPOK – Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, mengaku bahwa dirinya pernah diminta oleh apa yang dia deskripsikan sebagai “orang kulit putih” untuk menangkap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Hal itu terjadi saat ia masih menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM.

Suatu ketika, ia bersama Menteri Luar Negeri Iran mendapat kepercayaan memimpin sidang darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Namun, ia tak menceritakan secara detail, kapan, dimana dan siapa saja yang bersangkutan dengan peristiwa ini.

Setelah menyelesaikan sidang yang membahas seputar “terorisme”, Yusril pun memilih kembali ke kamarnya di sebuah hotel. Namun, dari luar kamar tiba-tiba terdengar seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

“Usai sidang itu saya ke kamar, tiba-tiba kamar saya diketok orang dan saya lihat ada tamu kulit-kulit putih yang nggak saya kenal. Saya menduga mereka CIA, mereka meminta supaya saya bisa menangkap Abu Bakar Ba’asyir,” ujarnya di Aula Terapung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jumat (27/10/2017).

 

Menjawab keinginan tamu tak diundang itu, Yusril menjelaskan dua hal berkenaan dengan wewenang dan prosedur penangkapan. Pertama, Yusril menegaskan bahwa ia menjabat sebagai Menteri Kehakiman (baca: Menteri Hukum dan HAM). Sebagai Menteri Kehakiman, Yusril menyatakan bahwa ia tidak punya otoritas untuk menangkap.

“Tugas saya untuk membuat hukum,” ungkapnya.

“Kedua, report intelijen tidak bisa dijadikan dasar untuk menangkap seseorang. Harus berdasarkan kepada fakta dan bukti,” tegasnya.

Yusril bercerita, “Saya bilang pada mereka, ‘kalau Anda takut kepada Abu Bakar Ba’asyir, seharusnya Anda lebih takut kepada saya.’”

Yusril lantas mengenalkan dirinya sebagai Ketua Partai Bulan Bintang.

“Saya ini ketua partai Islam dan saya bisa menggerakkan ‘terorisme’ lebih besar dari yang bisa digerakkan oleh Abu Bakar Ba’asyir,” ucapnya.

Menurut Yusril, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tidak lebih dari seorang guru. Namun, ia mengatakan bahwa perihal tentang beliau hanya dibesar-besarkan oleh rezim teroris Amerika Serikat.

“Tekanan Amerika supaya Ustadz Abu Bakar Baasir ditangkap itu luar biasa. Dan saya pikir (cerita mengenai) Abu Bakar Ba’asyir (terlalu) dibesarkan oleh Amerika yang pada kenyataannya tidak sebesar itu,” tukasnya. (beng.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker