Muchtar Effendi: Setelah Didukung, Justru Elektabilitas Jokowi Menurun Drastis

abadikini.com, JAKARTA – Dukungan Golkar yang terlalu dini terhadap pencapresan Jokowi pada Pilpres 2019 justru dinilai kontraproduktif dan bahkan kian menggerus elektabilitas dari waktu ke waktu. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh pengamat politik dari Network for South East Asian Studies (NSEAS), Muchtar Effendi Harahahap kepada abadikini.com melalui pesan Whatsapp, Minggu (20/8/2017)

“Golkar mempromosikan akan membuat elektabilitas Jokowi 65 %. Promosi ini secara tak langsung meyakinkan Rezim Jokowi bahwa kontribusi Golkar adalah membuat elektabilitas Jokowi 65 %. Sebagai jualan terhadap Jokowi yang sedang berkuasa, wajar saja meski fiksi,” ungkap Muchtar Effendi.

“Yang terjadi malah sebaliknya. Sebelum Golkar dukung Jokowi Capres Pilpres 2019, elektabilitas Jokowi di atas 50 %. Tetapi, setelah didukung Golkar, bahkan tambah Hanura, Nasdem dan PPP, angka elektabilitas justru menurun drastis, jauh di bawah 50%,” lanjutnya.

Hasil survei Litbang Kompas pada April 2017 elektabilitas Jokowi hanya 41,6%. Sedangkan, menurut survei SMRC, elektabilitas Jokowi pada Juni 2017 adalah 34%. Padahal kalau mau menang, sebagai Capres Petahana pada Pilpres 2019, Jokowi harus memiliki tingkat elektabilitas di atas 60%.

Muchtar Effendi menilai, harapan dan bayangan kemenangan pada Pilpres 2019 mendatang yang dinyatakan dalam bentuk dukungan prematur hanya sebatas retorika wacana tanpa fakta adanya insentif elektoral terhadap Jokowi selaku incumbent.

“Lalu, angka 65 % diklaim Golkar rasional tapi masih fiksi. Bisa disimpulkan sementara, justru dukungan Golkar membuat merosotnya elektabilitas Jokowi. Mengapa? Silakan jawab sendiri!” tutup Muchtar Effendi sembari mengajak berteka-teki politik. (beng.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker